- Pemerintah Taiwan hanya mengijinkan orang Taiwan menikah dengan pasangan dari negara yang mengijinkan pernikahan sejenis.
- Banyak warga Taiwan punya pasangan sejenis dari negara lain, dan mereka harus berpisah.
JERNIH — Aktivis LGBTQ menerjang hujan Hari Valentine untuk memprotes UU Pernikahan Sesama Jenis yang kurang mengakui pasangan internasional.
Di bawah UU itu, orang Taiwan hanya dapat menikah secara sah dengan orang asing yang berasa dari negara yang mengakui kesetaraan pernikahan.
Pengadilan Taiwan terbuka untuk mempertimbangkan protes berdasarkan kasus per kasus, tapi membutuhkan kehadiran pasangan, tugas yang mustahil karena turis asing dilarang memasuki negeri pulau itu selama pandemi.
“Bukan saya yang mencintai orang yang salah, tapi pemerintah gagal memperbaiki kesalahan,” kata Andrew Chuang, yang berpisah dngan pasangan yang berasal dari Jepang selama lebih dua tahun.
Chuang adalah satu dari puluhan aktivis dan pasangan LGBTQ yang berkumpul di depan gedung parlemen Taiwan untuk mempotes aturan itu.
Mereka mengikat pita kuning di sekitar gerbang logam, merujuk pada lahu tahun 1973 berjudul Tie a Yellow Ribbon Round the Ole Oak Tree. Lagu berkisah tentang sepasang kekasih yang mendambakan untuk bersatu kembali.
Setiap pita memiliki nama dan kebangsaan pasangan yang terpisah, bersama jumlah hari mereka tidak pernah bertemu.
Kedatangan orang asing di Taiwan saat ini dibatasi pada beberapa ketegori, termasuk diplomat, pelajar internasional, dan pekerja migran dari negera tertentu.
Mereka yang dapat tetap bekerja, atau memegang visa pelajar, takut dakan perpisahan tanpa akhir karena pandemi. Pasangan pekerja sosial Taiwan Joyce Chan dan Queenie Oyong (Filipina) saat ini menggunakan visa pelajar.
Oyong takut kembali ke Filipina setelah visa pelajarnya habis. Di Filipina, pernikahan sesama jenis dilarang. Jadi, bukan tidak mungkin mereka akan berpisah selamanya.
“Kami tidak hanya ingin menjadi Valentine satu sama lain, tapi kami ingin menjadi keluarga yang nyata,” kata Chan, yang berlutut di tanah saat aksi protes berlangsung.
Taiwan telah mencatat lebih dari 7.000 pernikahan sesama jenis sejak UU itu disahkan tahun 2019. Aktivis LGBTQ dari negara yang melarang pernikahan sejenis mencari jodoh di Taiwan dan menikah