“Setahu saya tidak mungkin, khawatir di-hack (diretas),” kata Manto.
JERNIH- Terkait penembakan enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 tol Jakarta-Cikampek, akun Twitter resmi pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, terpantau meretwit unggahan soal kasus tersebut.
Dalam tangkapan layar, terlihat akun Pemkot Depok meretwit unggahan @mca_62 yang menampilkan foto salah satu penembak yakni Ipda Muhammad Yasmin Ogorella dengan tulisan : “Sebarkan … Car info tentang keluarganya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Kota Depok, Manto mengatakan, pihaknya tengah meminta keterangan admin akun itu. Dia bilang, ternyata admin tidak meretwit dan dikhawatirkan itu merupakan ulah peretas.
“Setahu saya tidak mungkin, khawatir di-hack (diretas),” kata Manto.
Saat ini, Diskominfo sedang berkoordinasi dengan Kepala Bidang Aplikasi Informatika Kota Depok untuk memeriksa apakah Twitter resmi Pemkot Depok tersebut diretas atau tidak.
Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas, Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menilai, para hacker sering menjadikan situs yang dikelola pemerintah sebagai ajang latihan atau pertarungan kemampuan peretasan. Hal ini, mengingat peretasan situs Pusat Malware Nasional (Pusmanas) milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pernah dilakukan pada Oktober 2021 lalu.
Meski peretasan tidak sampai menimbulkan gangguan pelayanan publik, namun peretasan tersebut dianggap sebagai ancaman yang sangat serius. Makanya, pada waktu itu akhirnya DPR RI meminta harus ada penguatan dari BSSN untuk dua kepentingan yakni, menjaga kemanan layanan publik lewat sistem elektronik dan mejaga rasa aman atas data-data sensitif milik publik atau yang menyangkut kepentingan di dunia digital.[]