Jakarta – Pelonggaran lockdown telah diberlakukan Kerajaan Arab Saudi. Sejak Minggu, masjid-masjid di Arab Saudi telah membuka pintu bagi para jemaah untuk pertama kalinya setelah ditutup untuk menghentikan penyebaran wabah Covid-19.
Arabnews menyebutkan sebanyak 90.000 masjid dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan. Masjid sebelumnya telah dibersihkan dan disterilkan oleh otoritas lokal, termasuk kitab suci Alquran. Tindakan pencegahan wabah Covid-19 juga dilakukan dengan mengatur jam buka masjid.
Masjid dibuka 15 menit sebelum salat dan ditutup 10 menit setelahnya. Adzan pertama untuk salat Jumat akan dimulai 20 menit sebelum waktu salat, dan masjid dibuka 20 menit sebelum dan ditutup 20 menit setelahnya. Adapun khotbah Jumat tidak boleh lebih dari 15 menit, menurut pihak berwenang.
Keputusan itu diambil setelah Arab Saudi dan negara-negara lain di seluruh dunia mulai melonggarkan pembatasan setelah pemberlakuan jam malam dan penguncian selama berminggu-minggu.
Pemerintah Arab Saudi mulai melonggarkan lockdown sejak pekan lalu dengan membuka kembali masjid-masjid untuk salat 5 waktu dan salat Jumat di seluruh kota, kecuali Makkah. Adapun Masjidil Haram akan kembali dibuka pada 21 Juni.
Para jemaah diharuskan menggunakan masker wajah dan sajadah pribadi untuk salat selain menghindari jabat tangan. Mereka juga harus terpisah sejauh dua meter satu sama lainnya. Sementara itu, lansia, anak-anak di bawah 15 dan orang-orang dengan penyakit kronis tidak diizinkan ke masjid. Para jemaah harus melakukan ritual wudhu setiap mau salat dengan mencuci muka, lengan dan kaki dan anggota tubuh lainnya.
Masyarakat di sekitar Madinah, Arab Saudi juga kembali mendatangi Masjid Nabawi untuk melaksanakan shalat berjamaah setelah masjid ditutup selama hampir 2 bulan. Hal itu seperti dikutip dari akun Twitter Haramain Sharifain, pihak sukarelawan yang menyediakan informasi tentang dua masjid suci Arab Minggu (31/5/2020). Pihak Haramain Sharifain menyebut Masjid Nabawi dibuka 1 jam sebelum azan subuh.
Penutupan kembali dilakukan setelah salat isha. Namun, tidak semua titik dapat dikunjungi. Jemaah hanya boleh melakukan salat di halaman dan area perluasan King Fahad Masjid Nabawi.
Jamaah harus mengecek suhu tubuh sebelum masuk ke masjid pada saat waktu subuh. Shalat berjamaah dilakukan dengan menjaga jarak 1 meter dan menggunakan sajadah masing-masing. Area yang paling banyak diserbu jemaah umrah dan haji, yakni Rawdah (area dekat makam Nabi Muhammad) dan Riyadhul Jannah (antara Rawdah dan mimbar), akan tetap ditutup untuk publik.
“Masjid akan ditutup segera setelah melebihi kapasitas 40 persen. Shalat dilakukan di atas lantai [karena] seluruh karpet sudah dicopot. Layanan buka puasa tetap ditangguhkan. Lokasi parkir dikurangi 50 persen,” seperti ditulis akun tersebut.
“Mata saya penuh dengan air mata ketika saya memasuki masjid dan ketika saya mendengar panggilan untuk salat dan terima kasih ya Allah atas berkah ini bahwa kita kembali ke rumah ibadah, “kata Maamoun Bashir, seorang warga Suriah di Riyadh, seperti dikutip dari Aljazeera. [*]