- Anak-anak dan lansia dicekik oleh anggota Good News International Church yang masih sehat.
- Sebanyak 17 tersangka diduga berperan dalam pembunuhan mereka yang berpuasa tapi tak cepat mati.
JERNIH — Beberapa dari 103 anggota Good News International Church yang puasa sampai mati untuk bertemu Yesus ternyata menemui ajal akibat dicekik.
Inspektur Polisi Kenya Raphael Wanjobi dalam pernyataan yang diajukan ke pengadilan mengatakan mereka yang mati dicekik adalah adalah anak-anak dan orang lanjut usia.
“Mereka mati secara menyakitkan di tangan anggota sekte lainnya,” kata Wanjobi seperti dikutip The Nation.
Wanjobi mengatakan temuan baru dikuatkan oleh laporan korban selamat dan saksi mata, serta temuan awal post-mortem pada mayat yang digali dari kuburan massal di hutan Shakahola.
“Beberapa anak dan perempuan yang meninggal diyakini sebagai kerbat 17 saksi,” kata Wanjobi.
Pihak berwenang sejauh ini menemukan 103 jenazah dari kuburan massal di hutan Shakahola. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena pencarian masih dilakukan.
Polisi sejauh ini menahan 17 tersangka yang diyakini berperan dalam organisasi yang dibentuk pendeta Paul Mackanzie Nthenge. Namun, pengadilan masih belum merilis identitas 17 tersangka.
Khusus pendeta Mackanzie Nthenge, pengadilan mengatakan masih menyelidiki peran sang pemuka agama membantu orang bunuh diri, pembunuhan, penculikan, radikaliasi, genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kekejaman terhadap anak, penipuan, pencucian uang, dan kejahatan lain.