Site icon Jernih.co

Anak-Anak Trump Beda Pendapat Soal Hasil Pemilu

Donald Trump Jr. dan Eric Trump disebut mendorong ayahnya untuk terus berjuang secara agresif sampai akhir, sementara Ivanka dan suaminya bersikap sebaliknya.

JERNIH-Di tengah tekadnya untuk menempuh jalur hukum demi menuntut hasil pemilu yang dianggapnya curang, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga menghadapi dilemma lantaran sejumlah anaknya berselisih paham mengenai bagaimana menyikapi hasil pemilihan umum 3 November lalu.

Sikap Trump masih berkeras untuk menolak kemenangan lawan politiknya Joe Biden, mendapat dukungan dari dua anaknya yakni Donald Trump Jr. dan Eric Trump. Mereka berdua antusias dengan sikap Trump untuk terus menempuh jalur hukum agar tetap bisa bertahan di Gedung Putih.

Menurut CNN, Donald Trump Jr. dan Eric Trump disebut mendorong ayahnya untuk terus berjuang secara agresif sampai akhir. Mereka juga menyerukan klaim tidak berdasar bahwa pilpres telah dicurangi dan hasilnya harus berubah.

“Orang-orang tahu persis apa yang terjadi di negara ini. Ini kecurangan!” kata Eric melalui pernyataan yang dirilis tim kampanye Trump pada Kamis (12/11/2020) lalu, ketika tim kampanye Trump menggalang dana untuk membiayai gugatan hukum terhadap hasil pilpres.

Sementara sikap berbeda ditunjukkan anak Trump lainnya yakni Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner. Sumber CNN menyebut, Ivanka dan suaminya tidak yakin bahwa gugatan hukum bisa mengubah hasil pilpres.

Pasangan itu disebut mengambil jalan aman lantaran karir politik mereka banyak sedikit ditentukan oleh nasib Trump di Gedung Putih.

“Setiap suara yang diberikan secara sah harus dihitung. Setiap suara yang diberikan secara tidak sah tidak seharusnya dihitung. Ini seharusnya tidak kontroversial,” tulis Ivanka di Twitter miliknya.

Ivanka dan Kushner bahkan disebut meminta Trump melakukan pendekatan terukur dengan membiarkan proses hukum dan penghitungan ulang berlanjut demi memastikan integritas pilpres di masa mendatang.

Seperti diketahui, hingga saat ini Trump menolak mengakui kemenangan Joe Biden dan menegaskan bakal menempuh jalur hukum untuk menolak hasil pilpres yang memenangkan Biden.

Namun, hingga saat ini belum ada bukti yang diajukan Trump ke pengadilan untuk mendukung soal klaim kecurangan tersebut.

Di samping itu Trump dan pemerintahannya disebut berupaya mempersulit proses transisi pemerintahan kepada Biden.

Nasib Biden semakin terkatung-katung karena hingga saat ini Kepala Pelayanan Umum Pemerintahan (General Services Administration/GSA) Emily Murphy, yang dipilih Trump, masih menolak menandatangani sejumlah dokumen agar masa transisi bisa segera dimulai. (tvl)

Exit mobile version