Pada 1999, Ang Rita harus diambil dari rumahnya yang terpencil dengan helicopter, dan dibawa ke Kathmandu untuk masuk rumah sakit
JERNIH– Seorang veteran pemandu Sherpa Nepal, dan orang pertama yang mendaki Gunung Everest 10 kali, meninggal dunia pada usia 72 tahun. Ang Rita, Sherpa tersebut, meninggal setelah menderita sakit yang cukup lama.
Ang Rita, salah seorang dari para pemandu Sherpa yang menerima popularitas internasional atas prestasinya, telah menderita masalah kesehatan selama bertahun-tahun. Ia bahkan tidak pernah lagi mendaki gunung apa pun, sejak mencetak rekor Everest pada tahun 1996.
Putrinya, Dolma Lhamo, mengatakan dia meninggal dalam tidurnya, pada Senin (21/9) di rumah mereka di pinggiran Kathmandu, Nepal.
Ang Rita adalah “pahlawan nasional Nepal” yang dikenal sebagai “macan tutul salju”. Namun ironisnya, ia terus harus memperjuangkan sisi finansial dan kesehatannya, termasuk penyakit hati dan pembengkakan otak. Dia berada dalam kondisi kesehatan yang buruk di rumahnya di desa pegunungan pada tahun 1999, ketika teman dekatnya, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal Ang Tshering, menyewa helikopter dan menerbangkannya ke rumah sakit di Kathmandu, untuk perawatan.
Dia kembali dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan pada tahun 2017, karena pembengkakan otak yang terus berlanjut. Penyebab hal itu tidak diungkapkan.
Pemandu Sherpa umumnya dianggap porter yang disewa oleh pendaki asing. Mereka membawa peralatan dan perbekalan pendaki asing, menggali jalur di salju dan es, dan membantu para pendaki mencapai puncak, biasanya dengan sedikit pengenalan.
Sejak Ang Rita mencetak rekor, beberapa pendaki gunung telah melampauinya. Kami Rita–yang tidak memiliki hubungan keluarga– telah mendaki puncak setinggi 29. 0235 kaki) sebanyak 24 kali. Namun rekor pertama mencetak 10 kali pendakian Everest, tetap milik Ang Rita.
Ang Rita meninggalkan seorang putri dan dua putra. Rencana pemakaman akan diputuskan oleh pendeta Buddha yang dipercayai keluarga tersebut. [USA Today]