Site icon Jernih.co

Anggota DPRD Jabar Tonjok Sopirnya Gara-gara Mobilnya Serempet Tembok

BANDUNG-Apes nian nasib M Yusak Rico Raharjo, sopir pribadi anggota DPRD Bandung Sugianto Nangolah dari Partai Demokrat yang ditonjok majikannya gara-gara mobil yang dikemudikannya menyerempet tembok Gedung.

Peristiwa tersebut terjadi beberapa hari lalu, selasa (21/1/2020) ketika Yusak sopir Sugianto hendak menjemput majikannya di Gedung DPRD Jawa Barat, jalan Diponegoro Kota Bandung. Karena kekurang hati-hatiannya saat hendak memutar ke lobi, di pelataran parkir gedung dewan, Toyota Alphard warna hitam nopol D 1010 AP milik anggota dewan itu, menyerempet tembok.

“Kejadiannya ketika saya jemput ke Gedung DPRD enggak sengaja menyenggol tembok”

Nampaknya peristiwa tersebut membuat Sugianto marah hingga menonjok wajah Yusak dan mengenai hidungnya. Akibat bogem mentah yang dilancarkan majikannya itu, sopir anggota dewan tersebut kini kesulitan bernafas dan masih merasakan nyeri di hidung

“Meskipun sudah meminta maaf Pak Sugianto malah langsung membuka pintu depan mobil (tempat saya duduk) dan memukul (meninju) wajah dua kali tepat di bagian hidung hingga bercucuran darah. Sampai sekarang hidung masih sakit, dan sedikit mengeluarkan darah,” kata Yusak dengan nada sedih dan kecewa.

Namun Yusak tetap menjalankan tugasnya mengantar Sugianto ke rumahnya meskipun kesakitan akibat di tonjok wajahnya.

“Saya antarkan bapak ke rumahnya di jalan Cihampeulas. Dalam perjalanan masih marahin saya, pake kata-kata kasar. Saya diam saja dan darah masih mengucur dari hidung. Habis nganterin, saya langsung ke polisi, melaporkan pemukulan,”.

Yusak didampingi Ketua Posbakum Ikadin Bale Bandung, Rizki Risgantara langsung membuat laporan polisi ke Polres Bandung.

Di Polres Bandung Yusak ngutarakan kekecewaannya atas sikap Sugianto, sebab selama enam bulan bekerja sebagai sopir dari anggota DPRD Jabar, baru kali ini majikannya melakukan pemukulan. Sedangkan kata-kata kasar sudah merupakan santapan sehari-hari selama menjadi sopir.

“Saya sering kena cacian dan makian bapak. Anjing, goblok itu sudah biasa bapak (Sugianto Nanggolah) katakan kepada saya selama saya bekerja sebagai supir pribadinya selama 6 bulan,” Yusak menambahkan “Kalau dihina atau dimaki sudah sering, tapi kalau dipukul baru kali ini. Saya berharap proses hukum terus berjalan,”.

Sementara itu Sugianto melalui Istrinya mengklaim bahwa Pak Sugianto Nanggolah tidak pernah memukul karyawannya sendiri. Namun Yusak memastikan telah mempunyai bukti berupa visum sebagai bukti penganiayaan.

“Dan ini (bukti visum) akan menjadi bukti telah terjadi penganiayaan. Saya sudah berobat ke Rumah Sakit Bungsu Bandung. Setelah melakukan pelaporan ke kepolisian, saya akan tetap melanjutkan proses hukum ini,”.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Posbakum Ikadin Bale Bandung, Rizki Risgantara yang mendampingi Yusak membuat Laporan Polisi menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal kasus tersebut. Sehingga memastikan adanya penegakan hukum terus berjalan.

“Langkah hukumnya kami melaporkan ke Polres Bandung dan kami akan mengawal prosesnya. Walau disini diduga pelaku adalah Anggota DPRD Jabar, tapi keadilan harus tetap hadir,” pungkasnya.

“Kami dari Pos Bantuan Hukum Balai Bandung siap mendampingi klien kami yang menjadi korban dalam dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan salah satu oknum pejabat, dan kebetulan wakil rakyat di DPRD Jawa Barat yang merupakan bos klien kami,”.

“Menurut pengakuan klien kami. Pelaku marah dan diikuti tindakan pemukulan. Teman-teman bisa lihat sendiri wajah klien kami hidungnya bengkaknya dan bengkok. Tadi pun sempat pingsan karena kejadian itu membuat klien kami kekurangan oksigen,”.

Rizki juga bermaksud melapor pada beberapa instansi terkait agar ada pengawasan terhadap kasus tersebut sampai ke pengadilan.

“Dalam waktu dekat, kami akan ke LPSK, Kompolnas dan Propam meminta ada pengawasan dalam perkara ini sampai pengadilan, karena kami khawatir karena pelaku anggota DPRD Jawa Barat dengan pengaruhnya bisa mempengaruhi perkara ini,”.

Rizki berjanji akan terus mendampingi korban hingga keadilan bisa dirasakan oleh korban yang hanya sebagai sopir.

(tvl)

Exit mobile version