Site icon Jernih.co

Angkatan Darat AS Desain Drone Peluncur Granat

WASHINGTON – Dua peneliti yang bekerja di Laboratorium Penelitian Angkatan Darat Amerika Serikat membuat desain drone yang memiliki kemampuan menembak keluar dari peluncur granat 40mm. 

Awal Maret 2020, hak paten Angkatan Darat AS untuk GLUAS (Grenade-Launched Unialned Aerial System) diumumkan pertama kalinya, Troy Carter.

Dalam dokumen itu, dua penemu Hao Kang dan John Gerdes menggambarkan UAV tersebut bertenaga baterai dengan menggunakan baling-baling dan sayap paraglider yang terbuat dari mylar. 

“Meskipun ajaran yang diungkapkan di sini dapat diadaptasi untuk setiap peluncur granat, dalam beberapa perwujudan, peluncur granat adalah peluncur 40mm,” bunyi dokumen tersebut seperti dirilis media Amerika, Senin (8/3/2020).

“Dalam beberapa perwujudan, peluncur granat adalah peluncur M79, M203, atau MK-19,” dokumen menyatakan.

Meski demikian, tidak jelas apakah prototipe telah dibangun, hak paten tersebut hanya mencakup gambar konseptual, tetapi juga termasuk rincian spesifik yang menunjukkan mungkin ada, seperti GLUAS memiliki jangkauan 2 kilometer, langit-langit operasi 2.000 kaki, dan 30 untuk Masa pakai baterai 90 menit. 

“Angkatan Darat AS telah berhasil membuat purwarupa kontra-drone net 40mm yang diluncurkan,” katanya.

Dalam design drone tersebut, terpasang DefendTex Drone-40 buatan Australia dan quadcopter pembawa bom yang juga dikemas sebagai kartrid 40mm. 

“UAV saat ini tunduk pada tradeoff yang sangat membatasi antara ukuran dan daya tahan,” tulis aplikasi paten GLUAS. 

Karena itu untuk pengembangan produk, pihaknya meningkatkan transfer teknologi. [Fan]

Exit mobile version