“YLBHI dan kemudian Pak Ganjar juga memiliki informasi dari sumber yang berbeda, kalau Pak Ganjar tadi informasinya dari Pak Kapolda, sementara YLBHI dan LBH Jogya informasinya dari kawan-kawan. Memang kemudian kami tidak berada di lokasi setempat waktu itu,” kata Zainal menanggapi.
JERNIH-Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tak terima dengan pernyataan Zainal Arifin, Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) soal pengepungan Polisi ketika warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, sedang melakukan istighosah (doa bersama) di Masjid setempat.
“Kemarin dibuka kok videonya bisa diceritain dan kemudian tanya jawab sama wartawan kok ada di sana. Jadi maksud saya begini, biar kemudian tidak lebih mengerikan lagi ceritanya gitu ya, bahwa kemudian ada yang ditarik, ya, wong ada videonya kok, ada yang kena pukul, iya. Terus kemudian bahwa ada yang bukan orang dari penduduk di situ kemudian dipinggirkan atau diamankan ya, agar ini aman aja maksud saya saling menghormati,” kata Ganjar, dalam tayangan di Kompas TV, pada Kamis (8/2).
Lebih jauh, Ganjar juga bilang kalau dalam memaparkan kondisi di lapangan, Zainal tak berada di lokasi. Makanya, dia meminta Ketua Bidang Advoasi YLBHI tersebut menemui Kapolda Jawa Tengah guna mengklarifikasi semua pernyataannya.
“Saya sih berharap Pak Zainal ketemu Kapolda ya untuk mengklarifikasi semuanya, karena saya juga tidak sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Zainal kok, karena bahasanya itu bahasa yang apa, saya yakin Pak Zainal tidak di sana kemarin, tapi mendapatkan informasi ya. Maka Saya katakan di awal dan mohon maaf Pak Zainal kita bukan cerita soal berapa yang setuju berapa yang tidak dalam konflik agraria, bukan, kita juga menghormati yang sudah setuju dong,” kata Ganjar lagi.
Di lain pihak, Zainal Arifin mengakui kalau pihaknya termasuk LBH Yogyakarta tak berada di lokasi konflik lahan tambang batuan andesit di Desa Wadas. Kedua badan ini, menyerap informasi dari sejumlah relawan yang aktif mendampingi warga desa.
“YLBHI dan kemudian Pak Ganjar juga memiliki informasi dari sumber yang berbeda, kalau Pak Ganjar tadi informasinya dari Pak Kapolda, sementara YLBHI dan LBH Jogya informasinya dari kawan-kawan. Memang kemudian kami tidak berada di lokasi setempat waktu itu,” kata Zainal menanggapi.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait konflik termasuk kericuhan yang terjadi antara warga Desa Wadas dengan aparat Kepolisian, Ganjar sudah menyampaikan permohonan maafnya atas ketidak nyamanan dan meminta petugas melepaskan warga yang ditangkap.[]