Athena — Api Olimpiade 2020 telah dimbil dari Gunung Olympus, Yunani, Kamis lalu. Akankah api itu, yang akan dibawa melintas Eropa, sampai ke Tokyo?
Seorang aktris berpakaian layaknya pendeta tertinggi Yunani kuno menyalakan api, menggunakan sinar matahari yang dipantulkan cermin cekung, dan membakar ujung obor.
Obor akan berada di Yunani selama sepekan, dan rencananya akan diserahkan ke penyelenggara Olimpiade Tokyo pada 19 Maret 2020.
Berbeda dari biasanya, tidak ada acara dengan banyak penonton saat pengambilan api Olimpiade. Dari 700 tamu yang direncanakan, hanya 100 yang terakreditasi boleh harid.
Yunani juga sedang bersiap menghadapi wabah virus korona, dengan puluhan orang di Peloponnese barat positif terjangkit.
Mizuki Noguchi, peraih medali emas marathon Olimpiade Athena 2004, menjadi pelari yang membawa obor kali pertama.
Aktor Hollywood Gerard Butler akan berada di antara para pelari yang mencapai Sparta. Butler berperan sebagai Leonida, raja Sparta, dalam film 300.
Thomas Bach, presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), mengatakan; “Hari ini menandai awal perjalanan api Olimpiade ke Jepang.”
Jepang kali pertama diterangi api dari Gunung Olympus tahun 1964, ketika menjadi tuan rumah perhelatan olahraga multicabang.
Kini, Jepang ingin api Olimpiade 2020, untuk menunjukan kepada dunia negeri itu memperoleh kembali bakat kreatif dan energi inovatif-nya.
“Jepang inin menunjukan inovasi dan energi kreatif tanpa batas, berkatian dengan keberlanjutan teknologi dan pertumbuhan yang berpusat pada manusia,” kata Bach.
Jepang dilanda banyak bencana dalam sepuluh tahun terakhir. Gempa yang menimbulkan tsunami, dan kebocoran reaktor nuklir.
Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung 24 Juli sampai 9 Agustus. Dunia saat ini sedang dilanda wabah virus korona, tak terkecuali Jepang.
Tidak ada indikasi wabah akan segera berakhir, yang membuat dunia kembali aman perjalanan. Akibatnya, banyak orang ragu Olimpiade Tokyo 2020 terselenggara sesuai jadwal.
Ada yang mengusulkan Olimpiade 2020 diundur, sampai dunia bebas dari virus korona. Panitia Olimpiade Tokyo 2020 berkeras tidak akan menunda perhelatan.
IOC mengatakan akan berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang secara resmi menyebut virus korona sebagai pandemi global.
Jika wabah berlanjut sampai Mei 2020, bukan tidak mungkin Olimpiade 2020 ditangguhkan. Alasannya, pemerintah Jepang dipastikan tidak akan menerima kedatangan jutaan orang dari seluruh dunia dengan risiko banjir virus korona.
Di tengah ketidak-pastian, obor Olimpiade akan berjalan sejauh 3.500 kilometer dan 842 mil laut — melewati 37 kota dan 15 situs arkeologi — dibawa 600 pelari.
Saat tiba di Jepang, obor akan dibawa melewati Fukushima, dan rute-rute lainnya, sebelum sampai ke ibu kota.