- Amenhotep III adalah raja kesembilan Dinasti ke-18 Mesir Kuno.
- Memerintah selama empat dekade, ketika Mesir Kuno berada di puncak prestise.
- Sedikitnya 250 patung Amenhotep III telah diidentifikasi.
JERNIH — Tim arkeolog menemukan dua Sphinx besar yang dibangun 3.300 tahun lalu saat memulihkan kompleks pemakaman Raja Anemhotep III. Dua Sphinx terdapat di kota modern Luxor di Tample of Millions Years.
Patung batu kapur setinggi 26 kaki, atau 7,9 meter, menggambarkan Amenhotep III sebagai Sphinx, mahluk mitos singa berkepala manusia. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan Amehotep III digambarkan dengan janggut kerajaan dan mengenakan hiasan kepala luwak dan kalung besar.
Tim arkeologi Mesir-Jerman menemuka patung-patung itu terendam air. Ada pula patung granit Sekhmet, dewi perang yang digambarkan sebagai singa dan dikaitkan dengan penyembuhan.
Sekhmet diyakini memimpin firaun dalam berbagai pertempuran, melindungi mereka dalam kehidupan, dan membimbing ke arah akhirat.
Sphinx besar menunjukan lokasi jalan profesi. Setelah restorasi, sphinx ditemukan memiliki tulisan “dewi kesayangan Amun-Re” di dada keduanya. Amun-Re adalah dewa utama, dan dipuja sebagai pencipta.
Raja Amenhotep III adalah firaun kesembilan Dinasti ke-18. Pemerintahnya berlangsung hampir empat dekade. Dimulai sekitar 1390 SM.
Amenhotep III memerintah pada puncak prestise dan kekuasaan internasional Mesir kuno. Lebih 250 patung dirinya telah diidentifikasi, dan menjadi firaun yang paling banyak dibuatkan patung.
Kopleks pemakaman Amenhotep III dibangun di dekat Sungai Nil, di sekitar Thebes — ibu kota Mesir kuno. Kota dihancurkan oleh gempa bumi besar. Selama ratusan tahun gurun menutupi puing-puing Thebes.
Situs itu tergus digali dan dipugar sejak 1998 oleh tim arkeologi di bawah pengawasan Kementerian Pariwisata dan Purbalaka Mesir.