Site icon Jernih.co

Artemis 1 Gagal Lagi Meluncur Akibat Kebocoran Bahan Bakar

NASA’s Space Launch System (SLS) rocket with the Orion spacecraft aboard is seen atop the mobile launcher at Launch Pad 39B, Monday, Aug. 29, 2022, as the Artemis I launch teams load more than 700,000 gallons of cryogenic propellants including liquid hydrogen and liquid oxygen as the launch countdown progresses at NASA’s Kennedy Space Center in Florida. NASA’s Artemis I flight test is the first integrated test of the agency’s deep space exploration systems: the Orion spacecraft, SLS rocket, and supporting ground systems. Launch of the uncrewed flight test is targeted for no earlier than 8:33 a.m. ET. Photo Credit: (NASA/Joel Kowsky)

JERNIH Badan Antariksa AS (NASA) kali kedua membatalkan peluncuran roket baru yang membawa kapsul tak berawak ke Bulan. Penyebabnya, kebocoran yang menunda pengisian bahan bakar.

“Kami punya masalah dengan tanki bahan bakar,” kata Derrol Nail, komentator NASA.

Rencananya, roket Space Launch System (SLS) meluncur pukul 14:17 EDT, atau 18:17 GMT, Sabtu 3 September waktu setempat. Namun kebocoran bahan bakar hidrogen terjadi tujuh jam sebelum lepas landas.

Insinyur NASA berulang kali mencoba menghentikan kebocohan bahan bakar selama hitung mundur. Pertama, mereka mencoba meghangatkan bahan bakar dingin, untuk membendung kebocoran.

Kedua, para insinyur mencoba menekan kembali dengan helium. Ketiga, mereka kembali ke metode hangat dan dinginkan, untuk menghentikan kebocoran. Ketiga upaya itu gagal.

Penundaan ini memaksa roket SLS harus menunggu paling cepat Senin 5 September untuk meluncur. Itu jika sumber kebocoran dapat diperbaiki tepat waktu.

NASA punya waktu 90 menit untuk meluncurkan roket baru, atau Artemis 1, pada Senin. Asumsinya, lepas landas terjadi pukul 05:12 EDT atau 22:12 GMT.

Ini adalah uji terbang Artemis 1 pertama program NASA untuk mengirim kembali astronot ke Bulan pada 2025. Misi ini juga merupakan uji coba pertama SLS roket NASA yang paling kuat.

Roket membawa pesawaet ruang angkasa Orion, yang akan diuji apakah aman untuk digunakan astronot.

Jika diluncurkan, Orion akan menghabiskan satu bulan mencpai Bulan, mengelilingi satelit Bumi dalam orbit panjang, dan kembali ke Bumi.

Exit mobile version