Site icon Jernih.co

AS Uji Iron Dome di Guam, Pakar Senjata: Sistem Itu Nggak Bisa Cegah Rudal Hipersonik Cina

JERNIH — AS dikabarkan menguji sistem pertahanan udara Iron Dome buatan Israel di Guam, pulau milik AS di Samudera Pasifik.

Wall Street Journal melaporkan uji coba Iron Dome di Guam akan berlangsung sampai Desember tahun ini. Namun, surat kabar itu tidak menjelaskan apakah uji coba sukses.

Iron Dome digunakan Israel selama satu dekade, dan dianggap sukses menghancurkan ribuan proyektil yang ditembakan Hamas dari Gaza.

Sistem ini dirancang untuk mencegah roket jarak pendek, peluru artileri, dan drone. Iron Dome adalah sistem pertahanan udara segala cuaca, namun SputnikNews menulis sistem ini tidak berguna melawan rudal hipersonik yang baru-baru ini diuji Cina.

Iron Dome tiba di Guam sebagai bagian Pentagon meningkatkan pertahanan pulau itu, di tengah ketegangan AS-Cina atas Taiwan, serta agresivitas Beijing di kawasan Pasifik.

Guam terletak 4.700 kilometer dari Cina. Pulau itu, menampung beberapa pangkalan AL dan AU AS, serta 190 ribu warga sipil dan personel militer AS, adalah target logis serangan pertama Cina jika konflik pecah.

Iron Dome, yang dikembangkan Rafael Andvanced Defense System dan Israel Aerospace Industries, mulai dioperasikan Israel tahun 2011. Sistem ini diperluas secara signifikan pada tahun-tahun berikut dengan bantuan dana dari AS.

Setelah perdebatan sengit September lalu, Kongres AS menyetujui bantuan satu miliar dolar lagi untuk mengisi Iron Dome setelah konflik dengan Hamas. Saat itu, 4.000 proyektil Hamas berhampuran ke udara Israel.

AS membeli dua baterei Iron Dome dari Israel tahun 2019 dengan harga 373 juta dolar AS. Satu dikirim ke Guam, lainnya digunakan di daratan AS.

Pentagon kali pertama menguji Iron Dome di White Sands di New Mexico musim panas lalu. Sistem itu menembak jatuh sejumlah target, termasuk drone.

Penyebaran Iron Dome di Guam secara resmi diumumkan Oktober lalu. AS menggambarkannya sebagai langkah eksperimental.

Exit mobile version