Site icon Jernih.co

Australia Kini Dilanda Wabah Laba-laba Beracun

Melbourne — Setelah berbulan-bulan berjibaku memadamkan kebakaran hutan, Australia diterjang hujan es, banjir bandang, dan badai debug. Kini, negeri benut itu menghadapi bencana lebih mematikan;  serangan laba-laba beracun.

Australian Reptile Park, yang berbasis di negara bagian New South Wales, mengatakan aktivitas laba-laba meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Laba-laba Funnel Web, atau atracids, dikenal sangat beracun. Korban tergigit atracids hanya punya waktu singkat untuk bertahan hidup.

“Hujan baru-baru ini, dan sekarang hari mulai panas, membuat laba-lama funnel web mulai bergerak,” kata Daniel Rumsey, juru bicara Australian Reptile Park dalam video yang diposting di Facebook.

“Kami harus memperlakukan kehadiran laba-laba ini dengan sangat serius,” lanjutnya.

Australia dirusak kebakaran terburuk dalam beberapa dekade. Api melahap hutan Australia sejak akhir Juli 2019, dan nyaris tak bisa dihentikan.

Sebanyak 28 orang tewas. Sekitar 3.000 di New South Wales rumah lenyap, dan spesies Koala terancam punah.

Setelah hutan tak lagi terbesar, banjir bandang datang memunculkan bahaya baru. Di beberapa negara bagian Australia, hujan es sebesar bola golf menghancurkan rumah, melukai hewan.

Usai hujan es, badai debu besar menyapu banyak permukiman. Tidak ada kabar berapa korban tewas dan terluka dalam peristiwa ini.

Warren Bailey, pemilik ABC Pest Control Sydney, mengatakan laba-laba funnel web biasanya aktif selama musim panas. Tahun ini, wabah laba-laba datang lebih lambat karena cuaca sangat kering.

Laba-laba masuk ke dalam rumah, naik ke atap, dan berkumpul di tanah pertanian. Mereka siap menggigit siapa saja yang mengganggu dan membunuhnya.

Exit mobile version