Selain membicarakan isu terkait keamanan laut perbatasan kedua negara, juga bahas kerja sama yang telah terjalin erat sejak Bakamla RI yang menggantikan Badan Koordinasi Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakorkamla).
JAKARTA – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, membahas kerja sama melaksanakan komunikasi saluran video teleconference dengan Ketua Pengarah Malaysia Maritime Enforcement Agency (MMEA), Laksamana Maritim Dato Mohd Zubil Bin Mat Som.
Ditulis Humas Bakamla di Jakarta, Selasa (21/7/2020), kedua perwira tinggi tersebut, berkomunikasi lebih kurang selama 30 menit. Selain membicarakan isu terkini terkait keamanan laut perbatasan kedua negara, juga bahas kerja sama yang telah terjalin erat sejak Bakamla RI yang menggantikan Badan Koordinasi Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakorkamla) dan Sekretaris Majelis Keamanan Negara (MKN) Malaysia.
“Menandatangani Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia, sehubungan dengan Pedoman Umum Mengenai Perlakuan Nelayan oleh Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia dan Republik Indonesia (MoU Common Guidelines / MoU CG) di Bali 27 Januari 2012 lalu, serta peningkatan kerja sama yang akan dilaksanakan ke depan,” tulis Bakamla.
Ketua Pengarah Malaysia Maritime Enforcement Agency (MMEA), Laksamana Maritim Dato Mohd Zubil Bin Mat Som, mengapresiasi dan dukungan yang tinggi atas pengangkatan Laksdya TNI Aan Kurnia, sebagai Kepala Bakamla RI yang baru
Ia menambahkan, bahwa beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bakamla RI dan MMEA dapat ditingkatkan dalam implementasi di masa mendatang. Terlebih sudah tersusunnya Common Best Practices (CBP) tahun 2018 yang menutup kekurangan-kekurangan dalam MoU CG tentang pemeriksaan, pengusiran dan penahanan bagi aparat penegak hukum di laut di jajaran Pemerintah RI dan Malaysia.
Sementara Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, menjelaskan pihaknya dan MMEA memiliki kesamaan tugas dan fungsi seperti penegakan hukum di laut, pencarian dan pertolongan, serta komponen cadangan angkatan bersenjata pada saat darurat dan perang.
“Oleh karena itu, Bakamla RI sangat perlu memperkuat hubungan kerja sama dengan MMEA,” kata dia.