- Sergio Aguero tiba di Barcelona saat klub Katalan itu mengalami kesulitan finansial.
- Ia tidak menemukan Lionel Messi, rekan senegara yang memilih hengkang ke Paris St Germain.
- Awal musim Aguero di Barcelona juga tidak menyenangkan.
JERNIH — Barcelona mengkonfirmasi kabar pensiun Sergio Aguero pada usia 33 tahun didiagnosis punya masalah dengan jantung.
Aguero, bintang Argentina yang meninggalkan Manchester City menuju Barcelona dengan status bebas transfer, mengeluh sakit dada dan kepala pusing dalam pertandingan La Liga melawan Alaves, Oktober lalu.
Ia dilarikan ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan infensif. Hasilnya, menantu Diego Maradona itu menderita aritmia jantung.
Barcelona segera mengumumkan Aguero akan absen selama tiga bulan, dengan dokter terus mengevaluasi perkembangan penyakitnya. Muncul rumor Aguero akan dipaksa mengakhiri kariernya.
Sabtu lalu, Aguero mengumumkan pengunduran dirinya dari lapangan hijau.
Aguero memperkuat Argentina 101 kali sepanjang kariernya. Namun dia akan dikenang publik Inggris berkat kiprahnya di Manchester City selama satu dekade.
Selama di Liga Inggris, Aguero berperan penting terjadinya transfer kekuasaan dari merah ke biru, atau dari Manchester United ke Mancheser City.
Dia mencetak 260 gol dalam 390 pertandingan untuk The Blues, julukan Manchester City. Ia juga akan dikenang saat Manchester City mengalahkan Queens Park Rangers dalam laga paling mendebarkan.
Gol Aguero dan Edin Dzeko membuat Manchester City memenangkan gelar Liga Primer tahun 2012, menenggelamkan Manchester United.
“Dalam karier saya, itu adalah gol terpenting,” kata Aguero. “Saya mencetak gol di menit akhir untuk meraih gelar.”
Itulah trofi pertama dari lima trofi Liga Primer yang dikoleksi Manchester City. Publik Manchester menjadikannya legenda.
Di timnas Argentina, Aguero membantu negaranya memenangkan Copa America 2021, dan runner up Piala Dunia 2014.
Ia bergabung ke Barcelona ketika tim Katalan tidak dalam kondisi finansial terbaik. Ia tidak menemukan Lionel Messi, yang memilih melanjutkan karier di Liga Prancis bersama Paris St Germain.
Lebih buruk lagi, dia mengawali kiprah di Barcelona dengan lima pertandingan dan mengoleksi satu gol. Ia dilanda cedera sebelum laga melawan Alaves yang mengakhiri kariernya.