Site icon Jernih.co

Ben-Gvir Kembali Serbu Kompleks Al-Aqsa di Yerusalem dan Melakukan Peribadahan

Ben-Gvir saat menyerbu Masjid Al-Aqsa pada bulan Agustus (Foto: Waqf Islam Yerusalem/Handout/Anadolu via Getty Images)

Kunjungan provokatif Ben-Gvir dilakukan saat Israel dan Hamas terlibat dalam perundingan tidak langsung hari ketiga di Mesir untuk mengakhiri perang dua tahun Israel di Gaza.

JERNIH – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan ekstrem Israel, Itamar Ben-Gvir, menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Rabu (8/10/2025). Serbuan ini memicu tuduhan provokasi dari pihak Hamas yang masih melakukan negosiasi dengan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza.

Serangan ini, mengutip AFP, adalah yang kesebelas kalinya dilakukan Ben-Gvir sebagai menteri terhadap tempat tersuci ketiga umat Islam di Yerusalem timur yang diduduki. Tempat itu juga disebut-sebut sebagai lokasi kuil tersuci agama Yahudi di zaman kuno. Beberapa ekstremis Israel ingin menghancurkan masjid itu dan membangun kembali kuil di lokasi tersebut.

Hamas mengutuk kunjungan tersebut, menyebutnya sebagai provokasi disengaja yang melanggar kesucian Al-Aqsa dan perasaan umat Islam di seluruh dunia. Kelompok Palestina tersebut menambahkan bahwa kunjungan tersebut bertepatan dengan “peringatan menyakitkan” serangan mematikan Israel di Yerusalem pada 8 Oktober 1990, yang menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina.

Dalam pernyataan video dari lapangan terbuka, Ben-Gvir merujuk pada peringatan dua tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang dua tahun Israel di Gaza.

“Setiap rumah di Gaza memiliki gambar Bukit Bait Suci, dan hari ini, dua tahun kemudian, kami menang di Bukit Bait Suci. Kami adalah pemilik Bukit Bait Suci,” ejek Ben-Gvir kepada warga Palestina dalam sebuah video yang dirilis partai sayap kanan ekstremnya, Jewish Power.

“Saya hanya berdoa agar Perdana Menteri kami juga mengizinkan kemenangan penuh di Gaza – menghancurkan Hamas, dan dengan pertolongan Tuhan, membawa kembali para sandera,” tambahnya.

Kunjungan Ben-Gvir dilakukan saat Israel dan Hamas terlibat dalam perundingan tidak langsung hari ketiga di Mesir untuk mengakhiri perang dua tahun Israel di Gaza.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan Ben-Gvir berjalan di lapangan terbuka ditemani sekelompok orang Yahudi religius yang menyanyikan lagu-lagu liturgi. Waqf , pengelola situs asal Yordania, mengatakan 1.300 “Yahudi ekstremis” memasuki kompleks tersebut pada Rabu pagi.

Kementerian luar negeri Yordania mengecam kunjungan tersebut sebagai pelanggaran mencolok terhadap status quo di kompleks tersebut, yang melarang non-Muslim beribadah di lokasi tersebut.

Kunjungan Ben-Gvir juga bertepatan dengan hari kedua hari raya Yahudi Sukkot di mana orang-orang Yahudi diperintahkan untuk berziarah ke Bait Suci pada zaman kuno. Dalam beberapa tahun terakhir, pemahaman status quo antara Israel dan Yordania telah berulang kali dilanggar oleh pengunjung Yahudi, termasuk anggota parlemen Israel.

Ben-Gvir mengadakan doa publik di lokasi tersebut pada bulan Agustus, bertepatan dengan Tisha B’Av, hari puasa untuk memperingati hancurnya dua kuil Yahudi. Israel menduduki Yerusalem timur dan mencaploknya pada 1967, dalam suatu tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.

Exit mobile version