Site icon Jernih.co

Ben-Gvir Perintahkan Pasukan Israel Menyerbu Tempat Bermain Anak-anak Palestina di Yerusalem Timur

JERNIH – Pasukan Israel menyerbu sebuah teater di Yerusalem Timur yang diduduki untuk mencegah pertunjukan drama anak-anak berlangsung atas perintah menteri sayap kanan Itamar Ben-Gvir .

Pasukan polisi tiba pada Minggu (23/11/2025) malam di Teater Nasional Palestina, dengan paksa mengusir penonton yang berkumpul untuk menonton drama tersebut dan menyebabkan anak-anak menangis saat mereka diperintahkan pulang.

Tujuh puluh anak berusia antara lima dan delapan belas tahun akan mengambil bagian dalam pertunjukan yang diselenggarakan Forum Warisan Pemuda Yerusalem bertema ‘Mimpi di Bawah Pohon Zaitun’, meliputi tarian  dan lagu rakyat tradisional Palestina .

“Apa yang terjadi di teater tersebut bukanlah insiden yang terisolasi, melainkan episode lain dalam kebijakan sistematis Israel yang menargetkan setiap aspek kehidupan dan budaya di kota tersebut,” ujar Nabil Abdullah, anggota Jaringan LSM Palestina, kepada situs saudara The New Arab , Al-Araby Al-Jadeed .

Menteri Keamanan Nasional Ben-Gvir mengklaim bahwa pertunjukan yang dijadwalkan tersebut didukung oleh Otoritas Palestina dan dilakukan di luar kerangka hukum sebagai pembenaran atas perintah penyerbuan.

Abdullah mengkritik perlakuan polisi terhadap permainan anak-anak seolah-olah merupakan ancaman keamanan. Hal ini merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap lembaga-lembaga budaya Yerusalem, bahkan yang telah mendapatkan izin dari Israel, dengan tujuan melemahkan tindakan kolektif apa pun yang memperkuat identitas nasional atau menyediakan wadah bagi anak-anak dan keluarga.

Aktivis tersebut mengatakan pertunjukan teater itu diumumkan kepada publik sebagai acara warisan dan diselenggarakan oleh Forum Warisan Pemuda Yerusalem, yang telah beroperasi selama bertahun-tahun dengan izin berlisensi Israel.

Ia juga mengatakan bahwa proyek itu didanai lembaga seperti Kementerian Luar Negeri Norwegia dan Uni Eropa, bertentangan dengan klaim Ben-Gvir tentang pembiayaan Otoritas Palestina.        

Penggerebekan terhadap tempat bermain anak-anak di Yerusalem Timur yang diduduki terjadi di tengah penyensoran Israel selama puluhan tahun terhadap ekspresi, identitas, dan budaya Palestina.

Pasukan Israel kerap kali menyerbu rumah, lembaga, dan tempat ibadah di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, mengintimidasi dan menangkap warga Palestina, semuanya dilakukan sambil memperluas kehadiran dan dominasi Israel di wilayah tersebut.

Kekerasan Israel di wilayah Palestina meningkat drastis seiring dengan perang di Gaza yang dilancarkan pada Oktober 2023. Israel telah menduduki Yerusalem Timur sejak 1967, sebelum mencaploknya pada tahun 1980, meskipun hal ini ditolak oleh sebagian besar negara di dunia.

Exit mobile version