Site icon Jernih.co

Berapa Sebenarnya Harga Vaksin Corona Produk Indonesia?

Diperlukan 353 juta dosis vaksin dengan anggaran sekitar Rp 26,5 triliun untuk 70 persen penduduk Indonesia.

JERNIH-Hingga saat ini teka-teki harga vaksin Corona masih belum terjawab, sebab, belum ada vaksin Corona yang siap untuk bisa digunakan. Namun Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut Lembaga Eijkman memperkirakan harga vaksin Corona per dosis sekitar US$ 5 atau setara Rp 72.500 (kurs Rp 14.500).

“Mengenai biaya memang masih karena belum ditemukan secara pasti, harganya masih bergerak, tapi perkiraan dari Lembaga Eijkman, perkiraan awal US$ 5 per dosis,” kata Bambang dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, pada Selasa (8/9/2020).

Bambang menambahkan, pihaknya membutuhkan anggaran untuk menyiapkan 353 juta dosis vaksin dengan anggaran sekitar Rp 26,5 triliun. Adapun angka 353 juta dosis ini mengacu pada hitungan bahwa sekitar 70% penduduk memiliki immunity dan tiap orang mendapat vaksin sebanyak dua kali.

“Maka untuk US$ 5 dengan jumlah katakan 353 (juta) dibutuhkan kira-kira Rp 26,5 triliun dengan asumsi semua vaksin ditanggung oleh pemerintah,” ujarnya.

Namun jika semua penduduk mendapat vaksin maka vaksin yang harus disiapkan lebih dari 500 juta.

“Tadi sudah disampaikan minimal 2/3 tapi kita asumsikan seluruh penduduk 265 juta orang maka kalau satu orang butuh 2 dosis maka dibutuhkan sampai 500 juta lebih vaksin,”.

“Ini sudah memberikan indikasi bahwa Indonesia harus bisa paling tidak, bukan maksimal, minimal harus bisa menyediakan 353 juta dosis vaksin dengan asumsi hanya dua kali,” katanya di Komisi VII DPR Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Lebih lanjut Bambang menyebut bagaimana cara menentukan kebutuhan vaksin di Indonesia denganmenggunakan rumus (1-goal R0/current R0) x jumlah penduduk. RO ini sendiri mengacu pada penularan virus.

“Untuk Indonesia R0 paling tinggi yang terdireksi 3 maksudnya R0 3 kalau 1 orang terkena COVID maka akan menularkan 3 orang, itu rata-rata yang terjadi di Indonesia yang paling tinggi,” katanya.

Dia mengatakan current R0 ialah 3 dan goal R0 di bawah 1. Selanjutnya, dengan rumus itu berlaku hitungan (1-1/3)x260 juta=176 juta. Bambang bilang, dengan dua kali vaksin yakni 176 juta dikali dua maka kebutuhan vaksinnya ialah sekitar 353 juta dosis.

Sebagai perbandingan, Kepala SAY.PA Sanofi di Prancis, Olivier Bogillot menyebut bahwa vaksin Corona (COVID-19) kemungkinan akan dijual dengan harga di bawah 10 euro atau di bawah Rp 174.000 (kurs Rp 17.400/€) per suntikan.

“Harga belum sepenuhnya ditetapkan. Kami menilai biaya produksi untuk beberapa bulan mendatang, kami akan berada di bawah 10 euro,” kata Bogillot dikutip Reuters, Minggu (6/9/2020). (tvl)

Exit mobile version