Site icon Jernih.co

Berencana Bakar Al Quran Hari Pertama Ramadhan di Yorkshire, Rasmus Paludan Ditolak Masuk Inggris

JERNIH — Inggris menempatkan Rasmus Paludan, politisi sayap kanan yang berencana bakar Al Quran, ke dalam daftar tokoh yang tak diizinkan memasuki Britania Raya.

“Tuan Paludan telah dimasukan ke indeks peringatan dan perjalanannya ke Britania Raya tidak akan kondusif untuk kepentingan umum. Dia tidak akan diizinkan,” kata Menteri Keamanan Tom Tugendhat, Senin 20 Maret.

Paludan, warga Swedia-Denmark dan pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs, mempopulerkan diri dengan beberapa kali membakar Al Quran. Aksi terakhirnya berujung kekerasan, membuat Turkiye marah dan menghambat jalan Swedia menjadi anggota NATO.

Dalam video di Twitter, Minggu 19 Maret, Paludan berencana membakar salinan Al Quran di lapangan umum Wakefilend, West Yorkshire, bertepatan dengan hari pertama Ramadhan.

Berbicara selama sesi tanya-jawab Departemen Dalam Negeri, anggota parlemen dari Partai Buruh Simon Lightwood mengemukakan kekhawatiran potensi aksi protes atas kunjungan Paludan ke Inggris.

“Paludan dipenjara di Denmark karena pernyataan kebencian dan rasis. Dia orang berbahaya yang seharusnya tidak diizinkan masuk ke Inggris,” kata Lightwood. “Bisakah Menteri Dalam Negeri meyakinkan saya dan komunitas saya bahwa pemerintah mengambil tindakan pencegahan”

Tom Tugendhat menjawab; “Paludan dimasukan ke dalam daftar orang tak boleh mengunjungi Inggris.”

Exit mobile version