- Salah satu rumah dijual pemerintah Meksiko dengan cara diundi.
- Pemenang undian dan pemilik rumah itu tidak pernah diketahui.
- Satu rumah lagi dibiarkan terlantar, dengan bercak darah di sekujur lantai dan lubang peluru di dinding.
JERNIH — Karier Jonathan ‘El Chapo’ Guzman sebagai raja narkoba kartel Sinaloa telah berakhir. Ia kini mendekam di salah satu penjara di AS.
Dua rumahnya di Meksiko menjadi monumen bisu. Fotografer kawakan Hans-Maximo Musielik berhari-hari mengunjungi dua properti itu, dan mengabadikan seluruh bagian rumah yang kini berubah menyeramkan.
Foto-foto hasil jepretannya dipublikasikan New York Post, dengan cerita dari setiap ruang, dinding, dan lantai. Di salah satu rumah, Musielik memotret terowongan pelarian El Chapo, alias Si Pendek.
“Percikan darah menghiasi lantai. Lubang peluru memenuhi dinding beton,” tulis New York Post, mengawali cerita dua rumah Si Pendek.
Rumah pertama berada di Los Mochis, negara bargian Sinaloa Utara. Di rumah ini El Chapo menghabiskan hari-hari terakhir sebelum ditangkap marinir Maksiko dan diekstradisi ke AS. Sayang, rumah ini terlantar.
Rumah kedua di Culiacan, ibu kota Sinaloa. Bagi El Chapo, rumah ini paling aman karena terdapat terowongan pelarian yang berliku. Kini, rumah telah berpindah tangan, tapi pemilik barunya tak pernah diketahui.
Bukan Rumah Mewah
Meski kerajaan narkoba yang dipimpinnya memiliki kekayaan bersih 12,6 miliar dolar AS, atau Rp 181,6 triliun, dua rumah El Chapo sama sekali tidak mewah. Bahkan, menurut Musielik, relatif miskin.
El Chapo berkuasa tiga dekade, tapi tahun terakhir kekuasaannya dikenal sebagai paling berdarah. Ia diperkirakan membantai 3.000 orang; lawan bisnis, aparat hukum, wartawan, dan masyarakat biasa.
“Bagian dalam kedua rumah itu berantakan,” kata Musielik. “Di salah satu rumah terdapat koagulasi (gumpalan) darah besar yang telah mengering.”
Pada 8 Januari 2016, El Chapo ditangkap dua petugas polisi federal Los Mochis bersama pengawal terdekatnya. Penangkapan terjadi saat mereka mencuri mobil untuk melarikan diri.
Saat itu keduanya baru saja melarikan diri dari rumah persembunyian di Jiquilpan 1002 Boulevard itu di Los Mochis, setelah pasukan khusus marinir Meksiko menggregek rumah itu dalam operasi Black Swan.
Petugas memilih membawa El Chapo ke kamar motel dan mengurungnya sampai bantuan tiba.
Rumah dua lantai itu memiliki tiga kamar tidur, dengan ruang tamu di lantai dua. Ada ruangan besar dengan apa yang tampak seperti bilik lemari kaca.
Semua kamar tidur memiliki tempat tidur. Kamar pertama di lantai pertama diyakini tempat El Chapo beristirahat, karena dekat bilik lemari tempat pintu rahasia ditemukan.
Jejak pertempuran masih terlihat. Marinir Meksiko tampaknya menghadapi perlawanan keras anak buah El Chapo.
Saat El Chapo melarikan diri, orang-orang bersenjata melawan habis-habisan untuk memberi waktu sang bos kabur sejauh mungkin. Seperti di film Hollywood gitu lho.
Media nasional dan internasional diijinkan memasuki rumah itu hampir 24 jam setelah penangkapan. “Orang bisa membayangkan sikap terakhir anak buah El Chapo, dan petempuran yang berlangsung,” kata Musielik.
Rumah di Culiacán
Pada Februari 2014 El Chapo bersembunyi di rumah ini. Aparat keamanan menggrebeknya dan El Chapo lari lewat terowongan belakang yang mengarah ke kanal.
Beberapa hari kemudian El Chapo tertangkap di dekat Mazatlan. Dulu, rumah itu dipenuhi kamera pengintai. Kini, tidak satu kamera pengintai tersisa.
Rumah ini relatif kecil, karena memiliki dua kamar tidur. Ada lubang di bawah bak mandi yang mengarah ke terowongan bawah tanah. Pihak berwenang menutup lubang dan terowongan itu.
Tahun lalu, Institut Meksiko untuk Pengembalian Barang yang Dicuri kepada Rakyat (INDEP) berusaha melelang rumah ini dengan penawaran mulai 130 ribu dolar AS, atau Rp 1,8 miliar, tapi tidak ada yang tertarik.
Lotere Nasional Meksiko pada 15 September 2021 meluncurkan undian untuk menentukan pemilik rumah warisan El Chapo ini. Tiket undian dijajakan 250 peso Meksiko, atau Rp 164 ribu. Sebanyak dua juta tiket terjual, dan total dana yang terkumpul 500 juta peso, atau Rp 328 miliar.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengumumkan pemenang lotere itu Juni 2021, tapi tak menyebut nama. Bahkan presiden juga tidak mengatakan rumah itu memiliki hubungan dengan kartel narkoba.
Presiden Obrador hanya mengatakan bahwa rumah itu memiliki pagar hitam, dan letaknya tujuh menit dari taman.