Paket senjata terbaru untuk Ukraina itu termasuk 18 howitzer, 36.000 butir amunisi untuk senjata tersebut, dua sistem pertahanan pantai Harpoon, roket artileri, system radio yang aman, ribuan perangkat night vision dan dana untuk pelatihan, kata Pentagon. Harpoon yang dibuat oleh Boeing Co. itu berharga sekitar 1,5 juta dollar AS per rudal.
JERNIH—Presiden AS, Joe Biden, pada Rabu waktu setempat mengumumkan infus baru senilai 1 miliar dollar AS dalam bentuk senjata untuk Ukraina, mencakup sistem roket anti-kapal, roket artileri, howitzer dan amunisi. Dalam percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Biden mengatakan dirinya memberi tahu Zelenskyy tentang persenjataan baru tersebut.
“Saya memberi tahu Presiden Zelenskyy bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan keamanan senilai 1 miliar dollar lagi untuk Ukraina, termasuk artileri tambahan dan senjata pertahanan pantai, serta amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih,” kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan 41 menit itu.
Biden juga mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan sebesar $225 juta untuk membantu orang-orang di Ukraina, termasuk dengan menyediakan air minum yang aman, pasokan medis dan perawatan kesehatan penting, makanan, tempat tinggal, dan uang tunai untuk keluarga guna membeli barang-barang penting.
Paket senjata terbaru untuk Ukraina itu termasuk 18 howitzer, 36.000 butir amunisi untuk senjata tersebut, dua sistem pertahanan pantai Harpoon, roket artileri, system radio yang aman, ribuan perangkat night vision dan dana untuk pelatihan, kata Pentagon.
Paket bantuan, yang datang saat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan para sekutu AS di Brussel itu, dibagi menjadi dua kategori: transfer kelebihan barang pertahanan dari stok AS dan senjata lain yang didanai oleh Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), program terpisah yang disahkan oleh Kongres.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia, langsung menuduh negara-negara Barat “melakukan perang proksi dengan Rusia”. Kepada wartawan Nebenzia mengatakan, “Saya ingin mengatakan kepada negara-negara Barat yang memasok persenjataan ke Ukraina-– darah warga sipil ada di tangan Anda.”
Ukraina mendesak Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk pengiriman cepat senjata dalam menghadapi tekanan yang meningkat dari pasukan Rusia di wilayah Donbass timur.
Oleksandra Ustinova, anggota Parlemen Ukraina, mengatakan kepada wartawan di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dana Marshall Jerman: “Kami membutuhkan semua senjata ini untuk dikonsentrasikan dalam sekejap untuk mengalahkan Rusia, tidak hanya terus datang setiap dua atau tiga minggu.”
Pada Mei lalu pemerintahan Biden mengumumkan rencana untuk memberikan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 Ukraina setelah menerima jaminan dari Kyiv bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk mencapai target di dalam wilayah Rusia. Biden memberlakukan kondisi tersebut untuk mencoba menghindari eskalasi perang Ukraina.
Artileri roket dalam paket bantuan ini akan memiliki jangkauan yang sama seperti pengiriman roket AS sebelumnya dan didanai menggunakan Otoritas Penarikan Presiden, atau PDA, di mana presiden dapat mengizinkan transfer barang dan layanan dari stok AS tanpa persetujuan kongres sebagai tanggapan atas sebuah kondisi darurat, kata seorang sumber yang berbicara dengan syarat anonim.
Untuk pertama kalinya Amerika Serikat mengirimkan peluncur Harpoon berbasis darat. Pada bulan Mei, Reuters melaporkan AS sedang mengerjakan solusi potensial yang termasuk menarik peluncur dari kapal AS untuk membantu menyediakan kemampuan peluncuran rudal Harpoon ke Ukraina.
Harpoon yang dibuat oleh Boeing Co. itu berharga sekitar 1,5 juta dollar AS per rudal, menurut para ahli dan eksekutif industri. [AP/Arab News]