- Ashin Wirathu mendapat gelar Thiri Pyanchi untuk pekerjaan luar biasa menebar kebencian terhadap Muslim Rohingya.
- Majalah Time menjulukinya Buddist bin Laden dan The Face of Buddhist Terror.
JERNIH — Ashin Wirathu, biksu penghasut kebencian agama berjuluk Buddhist bin Laden, Selasa 3 Desember menerima penghargaan dari junta militer Myanmar atas karyanya memicu pembantaian Muslim Rohingya.
Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin junta militer Myanmar, menyerahkan penghargaan itu. Wirathu juga dianugerahi gelar Thiri Pyanchi atas pekerjaan luar biasa bagi persatuan Myanmar.
Tahun 2013, setelah kerusuhan komunal yang menargetkan Muslim Rohingya, Majalah Time menjulukinya Buddhist bin Laden. Julukan itu digunakan pers Barat sampai saat ini.
Wirathu adalah satu dari ratusan orang yang menerima penghargaan dan gelar kehormatan, satu hari sebelum Myanmar merayakan ulang tahun ke-75 kemerdekaan dari Inggris.
Sebelum wajahnya tampil di Majalah Time sebagai The Face of Buddhist Terror tahun 2013, Wirathu telah lama dikenal dengan retorika nasionalis anti-Islam, dengan sasaran Muslim Rohingya.
Kelompok HAM mengatakan Wirathu memicu permusuhan, dan meletakan dasar tindakan militer tahun 2017 yang memaksa 750 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke perbatasan Bangladesh.
Di era pemerintahan Aung San Suu Kyi, Wirathu dipenjara atas tuduhan penghasutan. September 2021 juta membebaskan Wirathu setelah membatalkan semua dakwaan terhadapnya.