- Di New Jersey muncul demo tandingan Black Lives Matter. Namanya All Lives Matter.
- Ada adegan polisi menekan leher dengan lutut, dan sang polisi berteriak; “Dia mati karena tidak patuh.”
- Gubernur New Jersery Phil Murphy mengatakan melecehkan kematian George Floyd adalan menjijikan.
New Jersey — Black Lives Matter bukan tanpa tandingan. Sekelompok warga kulit putih AS membuat demo tandingan di New Jersey menggelar aksi demo All Lives Matter, untuk menunjukan dukungan kepada petugas kepolisian.
Demo berlangsung Senin lalu di Frankville, New Jersey, dan dilakukan sebuah komunitas yang berkaitan dengan bagian selatan AS. Peserta demo beragam; mulai dari karyawan FedEx, sampai petugas Department of Corrections New Jersey.
Dalam video, yang dibuat petugas Department of Corrections New Jersey, peserta demo berbaris sepanjang jalan meneriakan George Floyd dan Black Lives Matter. Aksi dikawal polisi setempat.
Peserta demo bergerak melewati properti pribadi yang penuh kayu bakar. Video berhenti di satu titik, yang memperlihatkan aksi teatrikal seorang kulit putih menekan leher seorang pria dengan lutu, seraya berteriak kepada pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa balas berteriak. Mereka tidak sedang mendukung George Floyd dan Black Lives Matter, tapi mengolok-olok keduanya.
Dua pria lagi merekam gambar dengan ponsel. Di pinggir jalan di depan sebuah truk pickup, ada bendera AS dan spanduk dukungan kepada Presiden AS Donald Trump. Tulisan All Lives Matter, tandingan Black Lives Matter, telihat mencolok.
Video ditampil di media sosial, dibagi secara luas, dan disaksikan puluhan ribu orang.
FedEx bereaksi cepat, dengan memecat karyawan yang terlibat dalam aksi. Department of Corrections New Jersey melakukan hal serupa.
“Kami terkejut salah satu petugas kami berpartisipasi dalam pembuatan video penuh kebencian dan mengejak pembunuhan George Floyd,” demikian keterangan Department of Corrections New Jersey.
Petugas itu adalah seorang perwira polisi senior yang bekerja di Department of Corrections New Jersey sejak 2002. Ia bekerja di fasilitas penahanan kaum muda di Bordentown hingga Januari 2019, dan pindah ke penjara Bayside di Leesburg.
Karyawan FedEx yang terlibat, menurut TMZ, adalah James DeMarco. Dialah yang beradegan menekan leher orang lain dengan lututnya.
Dalam video terlihat DeMarco, seraya menekan lututnya ke leher orang lain, berteriak kepada para demonstran; “Dia mati karena tidak patuh.” Semua itu merujuk pada proses kematian Floyd.
Kepala Polisi Brian Zimmer dan Walikota John Bruno menyatakan bersedih dan terkejut dengan tindakan pemberontakan orang-orang tertentu.
Gubernur Phil Murphy mengutuk aksi di Twitter, dengan mengatakan negara tidak akan membiarkan tindakan beberapa orang untuk mengalihkan perhatian dari kemajuan pembasmian rasisme sistemik.
“Mengejak pembunuhan George Floyd, dan meremehkan panggilan keadilan Black and Brown adalah menjijikan,” tulis Murphy.
NBC10 melaporkan mereka memanggil beberapa nomor warga di tempat pengunjuk rasa, tapi tidak ada tanggapan.