- Hasan berangkat dengan bekal paspor, pesan dan nomor telepon di punggung tangan.
- Ia berjalan sendirian sejauh 1.900 kilometer ke perbatasan Slovakia.
- Kisah hasal viral ke seluruh dunia, menyentuh setiap orang.
JERNIH — Hasan, bocah Ukraina berusia 11 tahun, terduduk di kursi empuk di sebuah gedung di perbatasan Slovakia. Orang-orang, mulai dari relawan mancanegara sampai pejabat, datang memberi hormat dengan senyum dan jabat tangan.
Tabloid The Sun menjulukinya The Brave Hasan, setelah kisahnya viral di media sosial dan menjadi santapan pers berbagai negara. Kementerian Dalam Negeri Slovakia mengatakan; “Seluruh dunia tersentuh dengan kisah Hasan.”
BACA JUGA:
- Singa dan Harimau Ukraina Dievakuasi di Bawah Gempuran Tentara Rusia
- Legenda Sepak Bola Ukraina Andriy Shevchenko Menyeru Dunia Bantu Pengungsi Ukraina
Hasan melakukan sesuatu yang tak biasa, dan luar biasa. Ketika Rusia menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Hasan — berbekal paspor, nomor telepon keluarga di Bratislava dan pesan tertulis di punggung tangan — sendirian meninggalkan rumah.
Ia lari bersama orang-orang di sekitar tempat tinggalnya diiringi gelegar artileri, ledakan rudal, dan deru tank Rusia yang menggempur pasukan Ukraina yang melakukan perlawanan. Tujuan Hasan hanya satu mencapai perbatasan Ukraina.
Jelang perbatasan Slovakia, Hasan yang bergerak sendirian menjadi perhatian yang menjemput pengungsi. Seorang relawan mendekati dan bertanya kepadanya. Hasan memperlihatkan punggung tangan berisi pesan dari ibunya dan nomor telepon.
Relawan tercengang dan segera menghubungi nomor telepon di punggung tangan Hasan. Setelah itu adalah akhir bahagia perjalanan Hasan.
Senin 7 Maret malam Hasan menghubungi orang tuanya; Julia Pisecka Volodymyrivna yang bertahan di rumahnya. Kepada pejabat di Bratislava dan relawan, Julia menceritakan bagaimana dia harus melepas Hasan sendirian.
“Saya seorang janda dan punya banyak anak,” ujar Julia seraya berusaha menahan tangis bahagia mendengar kabar Hasan selamat. “Saya tidak bisa meninggalkan ibu saya yang sedang sakit.”
Julia memberi penghormatan kepada Slovakia dengan mengatakan; “Orang-orang dengan hati besar tinggal di negara kecil Anda. Saya bersyukur Anda telah menyelamatkan hidup anak saya.”
Laporan lokal menyebutkan saudara kandung Hasan, nama belum diketahui, selamat sampai ke perbatasan. Hasan dan saudar kandungnya terpisah beberapa jam saat meninggalkan rumah.
Eduard Filo, relawan dari Asosiasi Komunitas Pemuda Kristen yang membantu Hasan, mengatakan sedang mencari cara menyelamatkan Julia dan ibunya yang cacat.