Site icon Jernih.co

Boeing Siap Mengaku Salah atas Tuduhan Kriminal Terkait Kecelakaan 737 MAX Lion Air 2018

JERNIH — Boeing mengatakan siap mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi penipuan berkaitan dua kecelakaan 737 MAX Lion Air dan Ethiopia Airlines 2018 dan 2019, untuk menyelesaikan penyelidikan Departeken Kehakiman AS.

Permohonan ini, yang memerlukan persetujuan hakim federal, akan menjadikan Boeing sebagai penjahat yang telah divonis bersalah Dalam dokumen yng diakukan ke pengadilan federal di Texas, Departemen Kehakiman (DOJ) mengatkan Boeing harus membayar denda pidana sebesar 243,6 juta dolar AS, atau Rp 3,9 triliun.

Kecelakaan Lion Air di Laut Jawa 2018 dan Ethiopian Airlines tak jauh dari Addis Ababa menewaskan 346 penumpang dan awak. Keluarga korban menuntut agar Boeing diadili.

Pengakuan bersalah berpotensi mengancam kemampuan Boeing mendapatkan kontrak pemerintah yang menguntungkan, terutama dari Departemen Pertahanan AS dan NASA. Namun, Boeing bisa saja meminta keringanan.

Boeing terkena tuntutan pidana Mei 2024 setelah Departemen Kehakiman menemukan perusahaan kebanggaan AS itu melanggar penyelesaian 2021 yang melibatkan dua kecelakaan itu.

Depertemen Kehakinan mengajukan dua pilihan sulit kepada Boeing; mengaku bersalah telah melakukan konspirasi penipuan, atau mengikuti persidangan yang kontroversial. Jika kasus ini disidangkan, segerobak borok Boeing dipastikan terungkap dan membuatnya makin diawasi publik.

Pengakuan bersalah memungkinkan CEO Boeing yang baru, mulai betugas akhir tahun ini, akan bergerak maju sambil mencari persetujuan atas akusisi Spirit AeroSystem — perusahaan yang didirikan Boeing tapi dilepas untuk merampingkan perusahaan.

Seorang juru bicara Boeing membenarkan pihaknya telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai resolusi dengan Departemen Kehakiman. Namun, Boeing sejauh ini tidak menggunakan kata ‘bersalah’ dalam kesepakatan dengan Departemen Kehakiman.

Boeing masih akan menghadapi penyelidikan kriminal terpisah, berkaitan dengan insiden panel Boeing 737 MAX Alaska Airlines meledak pada 5 Januari 2024. Jadi, persoalan Boeing belum selesai. Bahkan masih akan panjang karena sejumlah karyawan Boeing ramai-ramai mengungkap persoalan keselamatan yang terabaikan dalam produksi.

Exit mobile version