Site icon Jernih.co

Cagub Sultra Tina Nur Alam: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masalah Serius

KENDARI — Tina Nur Alam, satu-satunya perempuan dalam kontestasi pilgub Sultra, mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah masalah serius di Bumi Anoa, dan berjanji meluncurkan program perlindungan dan pendegahan.

“Ada 1.200 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sultra sepanjang 2023. Itu yang dilaporkan,” kata Tina Nur Alam usai menandatangani nota kesepahaman pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan bersama Nura Daya Pemerhati Rentan (NDPR) di Kendari, Jumat 25 Oktober. “Sebagian besar kasus melibatkan fisik dan seksual, dengan anak-anak menjadi kelompok paling rentan.”

Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), Kendari, Kolaka, dan Baubau, adalah wilayah dengan jumlah kasus tertinggi di Sultra.

Dalam kampanyenya, Tina — bersama calon wakil gubernur La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan — berencana tidak hanya fokus pada pencegahan kekerasan, tetapi juga pemberdayaan korban, khususnya perempuan.

Program unggulan ‘Bahteramas Perempuan dan Pemuda Berdaya’ dirancang untuk memberikan dukungan pendidikan, motivasi, dan layanan rehabilitasi kepada korban agar mereka dapat kembali menjalani kehidupan dengan normal.

“Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini terus terjadi. Oleh karena itu, dalam visi Bahteramas Berlayar Kembali, agenda perlindungan dan pemberdayaan perempuan akan menjadi prioritas,” ujar Tina.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat infrastruktur hukum dan layanan terkait, termasuk dukungan bagi korban kekerasan seksual berbasis elektronik, yang mengalami peningkatan di Sultra.

Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kekerasan serta memberikan perlindungan yang lebih efektif bagi perempuan dan anak di Sulawesi Tenggara.

Exit mobile version