- Di Pulau Makassar, Tina Nur Alam berkomitmen membangun infrastruktur dasar dan transportasi untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar aktivitas ekonomi.
- Nur Alam, yang mendampingi Tina Nur Alam, akan mengusulkan pelebaran jembatan Pulau Makassar. Kalau perlu, Pulau Makassar dibangun dengan konsep wisata.
PULAU MAKASSAR — Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tina Nur Alam, Selasa 13 Agustus 2034, menyambangi Pulau Makassar untuk memperkuat konsolidasi lewat silaturahmi dan menguatkan tim relawan sampai ke tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).
Di Kelurahan Liwuto dan Sukanayo, Kecamataman Kokalukuna, Kota Baubau, silturahmi Tina Nur Alam dihadiri ratusan anggota tim relawan, simpatisan, dan pendukung dari berbagai desa.
Didampingi Nur Alam, suami dan mantan gubernur Sultra, Tina Nur Alam bertatap muka dan berdiskusi dengan anggota relawan. Pulau Makassar berpenduduk sekitar 4.000 warga wajib memilih.
Dalam sambutannya, Tina Nur Alam mengungkapkan komitmennya membangun Pulau Makassar, khususnya infrastruktur dasar dan transportasi, untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar aktivitas ekonomi.
Ia juga berencana mengimplementasikan program-program inovatif dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, seperti akses ke pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, dan kesehatan, yang memberi manfaat nyata.
“Ajak warga sebanyak mungkin memilih Tina Nur Alam,” katanya. “Sebab, hanya jika Tina Nur Alam terpilih sebagai gubernur Sultra semua bisa terwujud. Kalau orang lain belum tentu.”
Tina Nur Alam juga berjanji mendorong pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, dengan memberi pelatihan, akses permodalan, dan kesempatan kerja yang adil.
“Perempuan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Itu juga sudah sering saya sampaikan saat saya reses di pulau ini, saya faham benar permasalahan di pulau ini yang diharapkan masyarakat,” kata mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Pada kesempatan sama, mantan gubernur Sultra Nur Alam mengatakan ia turun gunung ke Pulau Makassar karena Pilgub ini moment penting yang harus dipersiapkan seluruh relawan.
“Pilgub ini berkaitan dengan mempertahankan kehormatan putra-putri daerah,” ujarnya.
Sultra, lanjut Nur Alam, terbentuk lewat perjuangan para pendahulu, agar putra putri daerah propinsi ini bisa memimpin daerahnya. Warisan perjuangan itu harus dijaga dari satu ke lain generasi.
“Jangan sampai orang luar datang memimpin kita. Sudah banyak orang pintar di sini. Kita sudah buktikan orang daerah bisa memimpin wilayahnya. Misal, Ali Mazi dari Buton, La Ode Kaimuddin dari Muna dan saya dari Tolaki. Kita bisa. Maka, jangan biarkan orang lain datang ke sini memimpin kita,” tegas Nur Alam.
Nur Alam mendapat sambutan istimewa dari masyarakat. Ratusan orang berjajar di pinggir jalan dan berusaha menyalaminya. Masyarkat Pulau Makassar tidak akan pernah melupakan sosok Nur Alam yang meninggalkan karya pembangunan penting untuk mereka.
Karya pembangunan itu adalah Jembatan Pulau Makkasar, akses utama yang menghubungkan Pulau Makassar dengan Kota Baubau. Jembatan meningkatkan mobilitas dan menggerakan perekonomian warga.
Jembatan ini dibangun tahun 2012 di era kepemimpinan Gubernur Sultra Nur Alam dengan didanai langsung dari APBD Provinsi Sultra sebesar Rp 20 miliar, dan diresmikan pembangunannya tahun 2017.
“Saya akan usulkan jembatan diperlebar, agar mobil dan sepeda motor bisa lalu-lalang tanpa terganggu,” kata Nur Alam. “Kalau perlu, Pulau Makassar dibangun dengan konsep wisata.”