- Tahun 1999 Taiwan memiliki kemampuan udara untuk memusnahkan seluruh amfibi Cina yang coba mendarat.
- Kini, Taiwan mengubah sistem pertahanannya dengan mengandalkan serangan rudal berantai.
JERNIH — David Axe, analis militer untuk majalah Forbes, mengatakan Taiwan harus mengantisipasi serangan Cina dari segala arah.
Dalam artikel berjudul ‘Untuk merebut Taiwan, pasukan China mungkin menyerang dari beberapa arah’ yang dipublikasikan Senin 12 Juli, Axe menulis Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sekarang dapat menyerang ke sekujur pulau yang membuat Taiwan sulit mempertahankan diri.
Menurut Axe, Angkatan Laut PLA sedang membentuk armada delapan dermaga pendaratan Tipe 071 dan tiga kapal serbu Tipe 075, yang dapat membawa 25 ribu marinir. Dengan tambahan kapal angkut, dan pesawat terbang, PLA dapat membawa ribuan tentara ke pantai Taiwan.
Mengutip Bates Gill dan Michael O’Hanlon, analis Brookings Institutions, Axe mengatakan tahun 1999 Taiwan memiliki kekuatan udara yang cukup untuk memusnahkan seluruh armada amfibi Cina dalam sekali jalan, tapi kini tidak lagi.
AU Cina saat ini jauh lebih unggul dalam jumlah dan teknologi dibanding Taiwan.
Pakar itu juga mengatakan PLA berencana mengepung Taiwan, dan diperkirakan datang dari timur. Sebab, di tempat itulah kapal induk AL Cina dapat beroperasi.
Axe mengatakan Taipei sedang merevisi strategi pertahanannya berdasarkan kemungkinan serangan Cina dari satu arah. Dia mencatat rencana Taiwan saat ini adalah meluncurkan rentetan rudal ke kapal perang Cina yang mencoba mencapai pantai Taiwan.
Tahun 2020, Washington menyetujui penjualan 400 sistem rudal pertahanan pantai Taiwan, yang akan menambah gudang proyektil negara itu.