- Sebanyak 19 propinsi dan kota dipaksa menerima pekerja Muslim Uyghur.
- Muslim Uyghur dipekerjakan di pabrik mainan dan konveksi.
Urumqi — Beijing memulai lagi skema penempatan puluhan ribu Muslim Uyghur dari kamp reedukasi di Xinjiang ke pabrik-pabrik sekujur Cina.
South China Morning Post melaporkan rencana itu mencakup untuk setiap propinsi yang harus mengambil Muslim Uyghur, yang semula dilaksanakan tahun lalu tapi terganggu wabah virus korona.
Penundaan itu merusak upaya Beijing membenarkan penggunaan kamp interniran di Xinjiang.
Kritikus mengatakan kamp reedukasi itu adalah bagian dari langkah Beijing untuk memberantas identitas etnis dan budaya Uyghur, serta minoritas Muslim lainnya. Muslim Xinjiang tidak punya pilihan selain mengikuti program pendidikan ulang.
Beijing menolak kritik dengan mengatakan kamp reedukasi itu memberi Muslim Uyghur pelatihan yang diperlukan untuk mencari pekerjaan lebih baik, dan menjauhi pengaruh Islam radikal.
Mengabaikan dampak menghancurkan dari program itu terhadap ekonomi dan pasar tenaga kerja, Beijing bertekad melanjutkan rencana yang diyakini menunjukan keberhasilan.
“Mereka yang lulus dari kamp reedukasi akan diambil sebagai buruh oleh pemerintah di pedalaman, khususnya 19 propinsi dan kota,” kata sumber di pemerintah Cina.
Tidak jelas apa yang dimaksud mereka yang lulus, atau lulusan unggul.
Sumber di Beijing mengatakan target keseluruhan tetap tidak berubah. “Masalah pengangguran di Xinjiang harus diselesaikan dengan segala cara, meski ada wabah,” kata sumber di Beijing.
Sebanyak 19 propinsi dan kota diberi kuota untuk menerima Muslim Uyghur sebagai tenaga kerja. Tentu saja hanya Muslim Uyghur yang dinyatakan lulus reedukasi boleh bekerja.
Sejak Februari 2020, ketika wabah virus korona mulai menurun di Hubei, Beijing mengirim pekerja Uyghur ke pabrik-pabrik baru mereka.
Sebuah foto yang diambil Februari lalu menunjukan ribuan pemuda Uyghur, seluruhnya mengenakan masker dan bunga sutra merah besar di dada, dikirim ke pabrik-pabrik jauh dari tempat kelahiran mereka.
Sebanyak 600 ribu ‘lulusan’ kamp Xinjiang telah dikirim ke propinsi lain. Mereka bekerja di pabrik mainan anak, konveksi, dan lainnya.
Shenzen, kota di selatan Cina, diberi target menerima 50 ribu Muslim Uyghur. Tahap pertama sebanya 15 ribu, berikutnya 20 ribu, sampai akhirnya kuota terpenuhi.
Shaoguan, kota di Propinsi Guangdong yang kurang berkembang, juga diminta menerima 30 ribu hingga 30 ribu. Tahun 2009, Muslim Uyghur di sebuah pabrik bertengkar hebat dengan etnis Han.
Di Propinsi Fujian, sejumlah pabrik diperintahkan merekrut puluhan ribu pekerja etnis Muslim Uyghur.