- Sistem anti-rudal tidak ditujukan untuk mengancam negara mana pun.
- Cina dan Rusia sebelumnya memprotes penempatan sistem anti-rudal THAAD di Korea Selatan.
JERNIH — Cina, Senin 20 Juni, mengklaim sukses menguji sistem anti-rudal berbasis darat, yang sangat diperlukan untuk pertahanan nasional.
“Uji coba mencapai tujuan yang diharapkan,” kata Kementerian Pertahanan Cina. “Uji coba ini bersifat defensif, dan tidak ditujukan ke negara mana pun.”
Cina meningkatkan penelitian ke semua jenis rudal; mulai rudal yang dapat menghancurkan satelit luar angkasa sampai rudal balistik pembawa senjata nuklir, sebagai bagian skema modernisasi ambisius.
Khusus rudal pencegat, Beijing telah beberapa kali menggelar uji coba. Uji coba pertama tahun 2010, dilanjutkan delapan tahun kemudian. Berikutnya tahun 2021 dan saat ini.
Rudal ditembakan untuk mencegat rudal balistik lawan yang melesat di atas Cina. Arab News memberitakan uji coba berlangsung sukses.
Cina dan Rusia menentang penempatan sistem anti-rudal Terminal Hight Altitude Area Defense (THAAD) AS di Korea Selatan. Menurut Cina, radar kuat THAAD bisa menembus wilayahnya.
Tidak ingin sekedar menentang, Cina dan Rusia mengatakan simulasi latihan anti-rudal.
Cina memberi sedikit rincian tentang program rudalnya, selain sesekali pernyataan singkat Kementerian Pertahanan yang dipublikasikan media pemerintah.
Tahun 2016, misalnya, Kementerian Pertahanan Cina mengkonfirmasi pihaknya terus melakukan uji coba sistem anti-rudal. Setelah itu gambar-gambar uji coba muncul di televisi pemerintah.