- Jika bukan gencatan senjata penuh, buka koridor kemanusiaan dan mulai lagi dialog.
- Piala Dunia 2022 akan disaksikan lima miliar penduduk dunia.
JERNIH — Ada yang bilang sepak bola bisa menghentikan perang. Di Denpasar, Bali, presiden FIFA Gianni Infantino coba melakukannya dengan mengimbau penghentian tembak-menembak di Ukraina selama pergerlaran Piala Dunia 2022 Qatar.
“Permohonan saya kepada Anda semua adalah memikirkan gencataan senjata selama satu bulan, atau saat Piala Dunia 2022 di Qatar berlangsung,” kata Infantino pada makan siang G20.
“Jika bukan gencatan senjata penuh, bisa dengan pembukaan beberapa koridor kemanusiaan, atau apa pun yang mengarah dimulainya kembali dialog,” lanjutnya.
Menurut Infantino, sepak bola adalah pemersatu. Ia menunjukan bagariman Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, dan Ukraina mengajukan tawaran menjadi tuan rumah bersama Spanyol dan Portugal.
“Kami bukan orang yang naif untuk percaya bahwa sepak bola dapat memecahkan masalah dunia,” ujarnya lagi.
Piala Dunia menawarkan platform unik, karena lima miliar orang — atau lebih separuh umat manusia di muka Bumi — menonton sepak bola di televisi.
“Mari kita ambil kesempatan ini untuk melakukan semua yang kita bisa untuk mengakhiri konflik,” katanya.
Tidak jelas apakah Presiden AS Joe Biden dan Menlu Rusia Sergei Lavrov mendengarkan Infantino. Yang pasti keduanya menandatangani bola suvenir.
Imbauan itu mungkin tidak menarik bagi Lavrov, karena FIFA mencoret Rusia dari semua kompetisi internasional karena invasi ke Ukraina.