- Bagi pemuda dan generasi milenial, disiapkan Kartu Bahteramas Pintar untuk memastikan akses pendidikan dan pemberian beasiswa.
- “Kami juga akan membangun Sekolah Vokasi Prioritas di bidang unggulan seperti pariwisata, pertambangan, kelautan, dan pertanian,” kata Tina.
KENDARI — Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Tina Nur Alam, Ahad 29 September, memaparkan tujuh program unggulan dalam visi Bahteramas Berlayar Kembali di hadapan ratusan anggota Majelis Taklim Ar-Rahman, Jabal Nur, dan Al Falah.
“Tujuan seluruh program ini adalah untuk mewujudkan Sultra yang maju dan sejahtera, serta menjadi pusat pembangunan di kawasan Indonesia Timur,” ujar Tina.
Program yang diinisiasi bersama La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, calon wakil gubernur yang mendampingi Tina Nur Alam, mencakup pemberdayaan perempuan dan pemuda di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengananan bencana, dan pelayanan publik. Khusus yang terakhir, Tina Nur Alam berjanji akan membangun pelayanan publik yang profesional.
Tina menjelaskan perempuan dan pemuda menjadi fokus utama dalam program tersebut. Sebagai satu-satunya calon gubernur perempuan, dan Ihsan yang mewakili generasi milenial, Tina ingin membawa perubahan yang relevan bagi dua kelompok strategis ini.
“Saya satu-satunya yang mewakili kaum perempuan dan Pak Ihsan mewakili generasi milenial. Tentu program kami menargetkan perempuan dan pemuda sebagai agen perubahan,” katanya.
Salah satu kebijakan yang diusung adalah penerapan cuti khusus dua minggu bagi suami untuk mendampingi istri melahirkan, yang bertujuan mendukung peran perempuan dalam keluarga. Selain itu, ada program pemberian modal usaha hingga Rp 200 juta per orang untuk perempuan, generasi milenial, dan UMKM agar mereka dapat mandiri dan berdaya.
Bagi pemuda dan generasi milenial, disiapkan Kartu Bahteramas Pintar untuk memastikan akses pendidikan dan pemberian beasiswa hingga 1.000 siswa per tahun dari tingkat Sekolah Menengah Atas hingga tingkat S3.
“Kami juga akan membangun Sekolah Vokasi Prioritas di bidang unggulan seperti pariwisata, pertambangan, kelautan, dan pertanian, yang akan inklusif bagi kelompok rentan dan disabilitas,” tambah Tina. [ ]