Site icon Jernih.co

Di DIY 41 Pasien Isoman di Rumah Meninggal Dunia

Banyak pasien positif Covid-19 terpaksa menjalani isoman karena rumah sakit penuh. Mereka meninggal karena tidak tertolong saat saturasi di bawah 80.

JERNIH-Sepanjang Juni 2021, sebanyak 41 pasien Covid-19 meninggal di rumah masing-masing pada saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Posko Dekontaminasi Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat, para pasien positif Covid-19 yang meninggal tersebut disebabkan tidak mendapatkan penanganan Covid-19 yang memadai, terutama bantuan pernapasan oksigen.

“Sejak 15 juni ada peningkatan pemakaman dengan protokol covid. Sampai 19 juni lalu bahkan sudah ada 16 pemakaman,” ujar Koordinator Pokso Dekontaminsasi Covid-19 BPBD Sleman, Lilik Resmiyanto dalam jumpa pers daring, Rabu (30/06/2021).

“Total kasus meninggal akibat covid dari april sampai Juni 2021 tercatat mencapai 225 orang,” kata Lilik, menambahkan informasi jumlah yang meninggal.

Saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 atau Bed di rumah sakit rujukan DIYmencapai 91 persen lebih. Kondisi ini membuat pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 terpaksa harus isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Beberapa dari mereka yang isoman di rumah dan dengan saturasi oksigen dibawah 80 dan tidak segera mendapatkan bantuan pernapasan dengan oksigen, akhirnya meninggal dunia.

Mereka yang menjalani isoman tersebut kebanyakan tidak memiliki stok oksigen. Di samping itu, mereka juga memiliki penyakit bawaan.

Mereka biasanya meninggal satu hingga dua jam setelah mengalami penurunan saturasi oksigen hingga dibawah 80.

Lilik juga menjelaskan, pihaknya mengatur strategi dalam mengerjakan pemakaman dengan protokol Covid-19, mengingat jumlah pemakaman yang harus dikerjakan semakin meningkat jumlahnya.

Hal itu dilakukan untuk menghemat tenaga dan Alat Pelindung Diri (APD). Pihaknya juga mengatur pemakaman pasien dengan lokasi makam terdekat.

Kasus kematian pasien positif Covid-19 yang meninggal karena tidak mendapat bantuan alat pernafasan terjadi juga di berbagai tempat.

Banyak warga yang diketahui positif Covid-19 terpaksa menjalani isoman karena rumah sakit penuh. Mereka kemudian meninggal karena kondisinya tidak terpantau saat menjalani isolasi mandiri di rumah. (tvl)

Exit mobile version