JAKARTA-Dinas Kesehatan DKI Jakarta ternyata sempat melakukan observasi terhadap 52 orang beberapa waktu lalu karena dianggap sebagai suspek corona. Dari observasi tersebut seluruh suspek dinyatakan negative corona. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan hal tersebut, Sabtu (15/2).
“Sejak tanggal 12 Februari 2020 kami melakukan pengamatan pada 52 orang yang berisiko (suspek) di DKI Jakarta dan sejauh ini tidak ada yang terkonfirmasi positif menderita COVID-19,” kata Dwi.
Dwi juga menjelaskan
system observasi yang dijalankan yakni berupa pemeriksaan setiap hari dengan
cara tatap muka terhadap warga tersebut.
Menurut Dwi, mereka berjumlah puluhan terdiri dari Warga Negara Asing (WNA) dan
Warga Negara Indonesia (WNI). Namun Dwi tidak menyebutkan secara jelas asal
negara dan jumlah WNA yang sempat diperiksa tersebut.
Baca juga: Lembaga Eijkman Bahas Rencana Bikin Vaksin Virus Corona
“Ada dari dalam dan luar negeri. Keduanya kan dari negara mana pun tetap kita layani pemeriksaan,”.
Terhadap 12 orang warga DKI yang akan dipulangkan dari Natuna setelah menjalani observasi, Dwi memastikan DKI akan mendampingi warganya terkhusus menginformasikan soal kebutuhan kesehatan.
“One by one itu ya kita tetap dampingi mereka misalnya mereka butuh informasi kesehatan apa nanti kita yang arahkan demikian,”.
Sebagai bentuk kewaspadaan dini, kata Dwi, DKI telah membentuk 50 tim penyuluhan lintas dinas dan instansi yang bertugas beri penyuluhan kepada kelompok masyarakat di pemukiman, perkantoran, dan lain-lain.
Baca juga: Ini Asal Daerah 238 WNI yang Selesai Observasi Kesehatan di Natuna
“Tercatat telah dilakukan sosialisasi dan edukasi kewaspadaan COVID-19 pada 11.063 peserta di 303 lokasi, terdiri atas 165 pemukiman (apartemen, rusun, perumahan, hotel), 69 fasilitas kesehatan, 33 fasilitas Pendidikan, 24 tempat hiburan, dan 12 perkantoran di DKI Jakarta,”.
Bila warga membutuhkan pertolongan ataupun informasi, menurut Dwi, DKI membuka
layanan kontak bagi masyarakat di nomor 0813-8837-6955. Selain itu Dwi mengingatkan warga DKI Jakarta
untuk untuk menerapkan hidup Perilaku HIdup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Bagi masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak napas dan baru
kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit agar segera berobat
ke Puskesmas atau RS terdekat. Berikan informasi kepada dokter dan tenaga
kesehatan tentang riwayat perjalanan,”.
(tvl)