Untuk program tersebut Pemkot Bengkulu menggandeng Baznas setempat
JERNIH— Bagi pasangan suami istri yang gemetar dengan biaya persalinan, barangkali Kota Bengkulu bisa jadi opsi untuk tinggal. Pemerintah kota tersebut melihat bahwa biaya persalinan kadang jadi momok calon ibu, dan karena itu melakukan gebrakan untuk mengatasinya.
Bisa jadi, Pemkot Bengkulu tak mau apa yang terjadi di Aceh, atau Bengkulu sendiri pada masa lalu, terjadi lagi. Sempat beberapa waktu lalu seorang ibu muda dilaporkan ke Kepolisian oleh pihak rumah sakit karena tak mampu melunasi biaya persalinan. Di Bengkulu, tahun lalu bahkan sebuah rumah sakit ‘menyandera’ pasiennya usai bersalin, karena tidak punya biaya.
Nah, untunglah pada kasus terakhir itu Pemkot Bengkulu langsung bergerak cepat, membayar semua biaya, hingga pasien bisa pulang ke rumah.
Emoh kasus serupa terulang, Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, dan wakilnya Dedy Wahyudi, meluncurkan program HD Bersalin. Program yang dikhususkan bagi warga kurang mampu itu hanya mematok tarif Rp 2 ribu untuk setiap persalinan.
Meski sangat-sangat murah, pihak Pemkot menjamin setiap ibu yang melahirkan akan tetap dilayani secara prima oleh bidan-bidan andal yang tersebar di setiap kecamatan di kota itu.
“Program HD Bersalin ini adalah cara kita dalam menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat,” kata Helmi.
Tak hanya ditanggung biaya persalinan, bumil dan bayi juga akan diberikan kado kelahiran. “Semua bidan yang ditunjuk sudah diseleksi. Nanti bumil cukup membawa badan, semuanya sudah disiapkan hingga ke kado indah,” kata Helmi.
Untuk diketahui, untuk program tersebut Pemkot Bengkulu menggandeng Baznas Kota Bengkulu, dan program itu pun sudah dinikmati warga sejak Agustus lalu.
Oh ya, bagi warga yang ingin mendaftar dan menerima manfaat dari program ini, cukup menghubungi bidan-bidan kecamatan yang sudah ditunjuk Pemkot. Bisa juga menghubungi telepon (0736) 7317 746 untuk mendaftar. [Rls]