- Saat otopsi, seorang dokter memotong penis Napoleon Bonaparte dan mengawetkannya.
- Selama 2003 tahun penis itu beberapa kali pindah tangan, dan kini tersimpan di rumah orang yang membelinya di balai lelang.
JERNIH — Napoleon Bonaparte meninggal 5 Mei 203 tahun lalu, tapi tidak seluruh tubuhnya masuk liang lahat. Prajurit kecilnya, demikian New York Post menyebut penis kaisar Prancis itu, masih berada di muka bumi dan tersimpan di sebuah rumah di Englewood, New Jersey, AS.
Penis Napoleon dimiliki Evan Lattimer, seorang putri urolog terkenal John K Lattimer. Catatan kepemilikan menyebutkan Joh K Lattimer membeli penis itu tahun 1977 dengan harga 3.000 dolar AS dalam lelang di Paris.
“Ayah membelinya dan tidak pernah menunjukannya kepada siapa pun, dan tidak memberi tahu siapa pun,” kata Evan Lattimer kepada Channel 4. “Ayah hanya mengambilnya, menaruhnya di bawah meja.”
John K Lattimer adalah urolog yang melakukan penelitian ekstensif tentang pembunuhan Abraham Lincoln dan John F Kennedy. Ia meninggal tahun 2007 pada usia 92 tahun.
Evan Lattimer, kini berusia 75 tahun, menolak mengomentari ‘serpihan’ kaisar Prancis yang terkenal itu kepada New York Post. Lattimer mungkin tidak mewariskan cerita bagaimana penis Napoleon Bonaparte ada padanya.
Menurut legenda, seorang dokter yang kesal memotong penis Napoleon Bonaparte sepanjang satu setengah inci, atau 1,27 sentimeter, selama otopsi jenderal hebat itu.
Menurut penulis NYC Tony Perrorrtet, penulis buku Napoleon Privates: 2.500 Years of History Unzipped terbitan tahun 2008, postmortem dilakukan oleh Francesco Autommarchi, dokter pribadi Napoleon Bonaparte, di depan 17 saksi.
Penis itu menjadi bagian dari koleksi barang milik Abbe Anges Paul Vignali, pastor yang mengatur ritual terakhir Napolen Bonaparte. Perrottet mengkonfirmasi kebenaran cerita ini.
Penis Napoleon termasuk di antara yang dibeli ASW Rosenbach, pedagang buku langka asal AS, tahun 1924 dan dipamerkan di Museum Seni Prancis di Manhattan tahun 1927.
Tidak ada cerita bagaimana penis itu dilalang tahun 1977, dan dibeli Joh K Lattimer, profesor Urologi di Universitas Columbia. Evan Lattimer merahasiakan kepemilikan penis itu, dengan alasan untuk kenang-kenangan.
Perrottet mendapat kehormatan langka melihat penis Napoleon itu sepuluh tahun lalu di kediaman Evan Lattimer di Engelwood. “Itu moment menarik. Penis itu ada dalam kotak FedEx,” kata Perrottet.
Legendanya, dokter menyimpan penis itu di bawah tempat tidur. Penis itu dikeringkan oleh udara. Jadi, sudah tidak bagus lagi setelah 203 tahu terlepas dari raga sang kaisar.
“Ya, seperti jari kelingking bayi. Seperti dendeng, karena agak kering,” kata Perrottet.
Penis Napoleon bukan satu-satunya bagian tubuh orang terkenal yang masih ada di muka bumi. Tulang telinga Ludwig van Beethoven kini tersimpan di Ira F Brilliant Center for Beethoven Studies di San Jose State University California.
Frangmen tengkorak Abraham Lincoln menjadi bagian Museum Nasional Kesehatan dan Pengobatan di Washington DC. Jari Galileo Galilei abadi di Museum Sejarah Sains di Florence, Italia.
Nafas terakhir Thomas Alva Edison, dalam tabung kaca, berada di Museum Henry Ford di Michigan, AS. Otak Albert Einstein tersimpan di Mutter Museum di Philadelphia.