Site icon Jernih.co

Didiskriminasi dan Dipecat Karena Kenakan Salib, Perawat di London Menangkan Gugatan

JERNIH — Mary Onuoha, perawat berusia 61 tahun dipaksa keluar dari RS Universitas Croydon di London, karena menolak menanggalkan kalung salib-nya. Ia menggugat dan pengadilan memenangkannya.

Mail on Sunday memberitakan Onuoha berulang kali diminta pihak rumah sakit — tempatnya bekerja sebagai praktisi teater — melepaskan salib. Alasan pihak rumah sakit, simbo Kristen itu diduga menampung bakteri.

“Mendesak saya menanggalkan salib adalah serangan terhadap iman saya,” keluh Onouha. “Saya telah 40 tahun mengenakan salib yang telah menjadi bagian diri saya dan keimanan saya, serta tidak pernah membahayakan siapa pun.”

Menurutnya, umat Hindu mengenakan gelang merah di pergelangan tangan, Muslim perempuan mengenakan jilbab di teater. Beberapa staf rumah sakit empat kali pergi ke masjid setiap hari, tapi tidak ada yang mengatakan apa pun kepada mereka.

“Saya diperlakukan seperti penjahat,” kata Onuoha. “Sata mencintai ekerjaan saya, tapi tidak siap mengkompromikan iman saya.”

Karena terus menolak melepaskan salib, Onuoha diperintahkan kembali ke tugas klerus dan tidak boleh memasuki area teater dengan mengenakan salib. Jika ia datang ke teater dan mengenakan salib, keamanan akan dipanggil.

Onuoha stress hebat. Ia diasingkan dari pekerjaannya, dan akhirnya mengundurkan diri dua bulan kemudian, yaitu pada Juni 2020.

Oktober lalu, Onuoha menggugat Croydon Health Services NHS Trust karena pelecehan, viktimisasi, diskriminasi langsung dan tidak, serta pemecatan konstruktif yang tidak adil.

Pekan lalu, Hakim Daniel Dyal memutuskan Onuoha secara konstruktif diberhentikan dengan cara tidak adil, dan diskriminatif. Kebijakan aturan berpakaian di rumah sakit, menurut hakim, diterapkan dengan cara sewenang-wenang dan tanpa penjelasan meyakinkan.

Pihak rumah sakit sejauh ini tidak dapat menjelaskan mengapa barang-barang seperti cincin dan jilbab diperbolehkan, tapi salib tidak.

Andrea Williams kepala eksekutif Pusat Hukum Kristen, mengatakan; “Pengadilan mengakui bahwa salib adalah simbol Kristen. Ini keputusan penting yang melindungi hak seorang Kristen mengekspresikan iman mereka di tempat kerja.”

Mary Onuoha akan menerima kompensasi finansial, tapi jumlahnya masih akan diputuskan pada sidang berikut. Kompensasi itu mungkin cuma bonus, sebab tujuan Onuoha adalah kemenangan iman.

Exit mobile version