Ridwan juga bilang, saat ditawari pekerjaan sadis tersebut, MYL sedang berada di kondisi terdesak ekonominya. Dia pun kemudian menyanggupi tawaran pembunuhan itu.
JERNIH-Lantaran terdesak kebutuhan ekonomi, kemudian dijanjikan bayaran sebesar Rp 1 juta, MYL mau menghabisi nyawa Fikri (32) dan ditinggalkan begitu saja di TPU Ulujami, Jakarta Selatan. Kasatreskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Ridwan Soplanit bilang, pelaku menerima pesanan membunuh dari seseorang, sebab diakui bahwa tersangka tak mengenal korbannya.
Keterangan tersebut, didapat setelah dilakukan pemeriksaan. Ridwan menyebutkan, hingga saat ini MYL baru dibayar Rp 500 ribu dari total uang yang sudah dijanjikan.
“Dia dijanjikan satu orang dibayar Rp 1 juta. Cuma yang baru dikasih Rp 500 ribu,” ujar Ridwan.
Hasil pemeriksaan selanjutnya, ternyata MYL tak beraksi sendirian. Ada satu orang pelaku lainnya yang hingga kini masih diburu Polisi. Artinya, masing-masing tersagka dijanjikan uang Rp 2 juta. Meski baru dibayar Rp 500 ribu, keduanya sudah mau bekerja melakukan pembunuhan tersebut.
Ridwan juga bilang, saat ditawari pekerjaan sadis tersebut, MYL sedang berada di kondisi terdesak ekonominya. Dia pun kemudian menyanggupi tawaran pembunuhan itu.
“Tergiur dengan ajakan daripada rekan dia yang lain yang masih kita kejar itu ya,” ujarnya.
Hingga kini, Ridwan mengatakan, pihaknya mengejar dua orang lagi yakni, satu pelaku yang ikut mengeksekusi korban dan satu otak pembunuhan itu.
Korban Fiky, ditemukan dalam keadaan telentang bersimbah darah di jalan setapak pemakaman TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/2). Dari pemeriksaan di lokasi kejadian, terdapat dua luka tusukan senjata tajam di perut.
Saat itu, Polisi menduga kuat kalau Fiky merupakan korban kasus pembunuhan. Sementara barang berharga seperti HP, uang tunai dan motornya juga dibawa kabur.[]