“Ini yang perlu diapresiasi kalau pengusaha-pengusaha kita punya misi sosial wirausaha dengan tetap memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Tentunya masyarakat akan semakin makmur”
JAKARTA – Tak hanya bermotif ekonomi, namun usaha-usaha yang diperjuangkan juga turut memuat nilai-nilai sosial dan kemanfaatan bagi masyarakat dan negara. Karena itu, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ditjen Pothan Kemhan) RI mengapresiasi peran pengusaha dalam membangkitkan semangat ekonomi melalui kapasitasnya masing-masing.
“Ini yang perlu diapresiasi kalau pengusaha-pengusaha kita punya misi sosial wirausaha dengan tetap memerhatikan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Tentunya masyarakat akan semakin makmur,” ujar Direktur Bela Negara, Brigjen TNI Jubei Leviato pada acara talkshow Ngopi Daring Bela Negara yang digelar secara daring di kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Seiring dengan prinsip bela negara dimana setiap masyarakat dapat berkontribusi kepada negara sesuai dengan porsi dan kemampuannya masing masing. Kemampuan masyarakat dalam berwirausaha pun turut berkontribusi pada prinsip nilai bela negara jika memiliki misi yang mulia untuk memajukan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Jadi tidak hanya ekonomi untuk kesejahteraan saja, namun juga untuk nama baik bangsa Indonesia juga. Dan hal tersebut tentunya juga merupakan bagian dari bela negara,” katanya .
Dalam kesempatan tersebut, Dewi Motik Pramono, tokoh wanita Indonesia dan juga pencetus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), mengatakan peran sentralnya yang aktif dalam memajukan Indonesia melalui berbagai karyanya, menyisipkan prinsip bela negara di dalam setiap usahanya .
Menurut dia, kaum perempuan dengan berwirausaha mampu berperan dan berkontribusi tidak hanya bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya, namun juga pada bangsa dan negara.
“Untuk para generasi muda supaya mereka lebih semangat lagi, caranya cukup sederhana. Selama apa yang kau lakukan banyak berguna untuk orang lain, maka ya kerjain dan ini untuk negara,” kata dia.
Perempuan lainnya yang turut menjadi narasumber, Venna Melinda, salah satu public figur mengaku sedari kecil memiliki cita-cita ingin bermanfaat untuk orang. Bahkan saat memulai karirnya dalam ajang putri Indonesia, dirinya kian merepresentasi dan memperjuangkan Tanah Air Indonesia.
“Dengan menunjukkan karya yang nyata bagi Indonesia. Melalui apapun profesi dan kesempatannya, dimulai dari muda dan harus punya mimpi,” katanya.
Muhammad Zakki, pengasuh Pesantren Mukmin Mandiri yang mana memiliki inisiasi one pesantren, one product, mengatakan gerakan tersebut dimaksud bila satu pesantren yang ada di seluruh Indonesia punya produk, maka hal ini akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi besar meski di tengah pandemi seperti ini akan bangkit dan pulih kembali.
Selain itu, Nur Agis Aulia, Owner Jawara Farm dan juga duta petani muda yang turut hadir di acara tersebut meyakini melalui kontribusi untuk kemudian membantu menghasilkan pangan terbaik yang akan dimakan oleh banyak masyarakat Indonesia.
“Tentunya masyarakat desa bisa beraktivitas dengan baik lagi kemudian bisa menghasilkan karya-karya lebih baik lagi dari hasil pangan,” ujarnya.
Senada, Ayu Azhari, public figur yang ternyata turut berkecimpung di dunia usaha menginisiasi berbagai produk usaha, mulai dari produk minuman seperti kopi, hingga busana seperti batik.
Ia menceritakan bagaimana semangat dalam berusaha, tidak hanya memiliki motivasi ekonomi, namun juga nilai-nilai atau rasa ingin berkontribusi buat masyarakat dan negara. Dimana motivasi tersebut pernah ia dapatkan saat dirinya mendapatkan pembelajaran dari penyair, sutradara teater yang juga merupakan anggota grup musik Kantata Takwa, alm. WS Rendra.
“Jadi saya belajar dari dia (WS Rendra) bahwa kita harus bermanfaat buat lingkungan. Bakat pengetahuan ilmunya itu benar-benar diberikan kepada sesama siapa yang menjadi keahlian kita dibagikan orang tersebut juga akan dapat ilmunya,” kata dia.