“Saya kira tidak masalah, boleh saja. Karena yang diukur dan dilihat publik yaitu statemen-statemen. Maka hasilnya seperti itu”
JERNIH – Wakil Presiden (Wapres) RI, Maruf Amin, kini menjadi perbincangan karena selama setahun pemerintah, dianggap jarang muncul di hadapan publik mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diunggah YouTube Najwa Shihab, Rabu (21/20/2020), Ma’ruf Amin mengatakan, anggapan jarang tampil dihadapan publik, tak lain karena dirinya tidak terlalu sering mengeluarkan pernyataan yang selama ini menjadi hitungan masyarakat, apakah wapres bekerja atau tidak.
Oleh karena itu, Ma’ruf tak mempermasalahkan jika dianggap sebagai wakil presiden yang terlupakan.
“Saya kira tidak masalah, boleh saja. Karena yang diukur dan dilihat publik yaitu statemen-statemen. Maka hasilnya seperti itu,” katanya.
Meski demikian, ia mengklaim tetap bekerja sebagai wakil presiden sesuai fungsinya, yaitu membantu presiden menjalankan tugas negara.
“Kalau ditelusuri kinerjanya sebagai wapres, ya membantu presiden dalam sidang kabinet, sidang terbatas, sidang paripurna,” ujarnya.
Dirinya memegang prinsip untuk hemat bicara ketika menjalankan tugas. Walau begitu, tetap berkoordinasi dengan Jokowi.
“Yang banyak memberikan statemen itu presiden. Saya kira itu hak beliau. Saya memang tidak begitu banyak statement. Saya berprinsip ada yang harus di-statement-kan, ada yang harus dikerjakan tanpa perlu di-statement-kan,” ujar dia.
Soal momen-momen dimana Presiden Jokowi hampir lupa akan keberadaanya dalam beberapa acara, Maruf menganggap hal itu manusiawi.
“Lupa itu manusiawi. Orang kalau lagi tegang menghadapi situasi kan boleh lupa,” ujar Ma’ruf.
“Jadi soal lupa itu kan tidak berarti, dan beliau sangat menghormati saya. Bahkan terkadang kalau jalan beliau mempersilakan saya lebih dulu,” Maruf melanjutkan. [Fan]