Site icon Jernih.co

Dokter Atheis asal Arab Saudi Menabrakan Mobil ke Kerumunan Pasar Natal, Lima Tewas 200 Terluka

JERNIH — Taleb al-Abdulmohsen, seorang dokter atheis asal Arab Saudi yang tinggal di Jerman sejak 2006, Sabtu 21 Desember menabrakan mobilnya ke kerumunan pasar Natal di Magdeburg, Jerman. Lima orang tewas, dan 200 terluka.

Pria usia 50 tahun itu, yang datang ke Jerman dengan status pengungsi, ditangkap polisi Jerman tak lama setelah kejadian. Di antara korban tewas terdapat seorang balita.

The New Arab menulis al-Abdulmohsen adalah mantan Muslim. Ia sangat bokal membantu warga Arab Saudi yang meninggalkan agama, khususnya wanita, dan memfasilitasi untuk pergi ke Eropa.

Di platform media sosial X, al-Abdulmohsen menyebut diri sebagai oposisi militer Saudi. Ia juga melontarkan tuduhan liar terhadap pemerintah Jerman dalam biografinya, dengan mengatakan orang Jerman mengejar perempuan Saudi pencari suaka di dalam dan luar negeri untuk menghancurkan hidup mereka. Ia juga menuduh perempuan Saudi datang ke Jerman dengan misi mengislamkan Eropa.

Al-Abulhohsen juga mengelola akun Twitter dengan nama Saudi Ex-Muslims. Ia mendukung provokator anti-Islam Tommy Robinson dari partai sayap kanan Jerman AfD. Ia mendukung miliarder sayap kanan Elon Musk yang mempromosikan narasi anti-imigran dalam beberapa bulan terakhir.

Ia juga bersimpati kepada Israel dan memposting ulang tweet juru bicara resmi militer Israel Avichay Adraee. Postingan itu berbahasa Arab.

Islamphobia

Jerman terkejut dengan aksi teror menabrakan mobil ini. Rainer Haseloff, perdana menteri negara bagian Saxony-Anhalt, menatakan; “Tidak terbayangkan ini terjadi di Jeman.”

Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang meletakan karangan bunga di sebuah gereja tak jauh dari pasar Natal, berjanji pelakunya tidak akan luput dari hukuman.

Menteri Dalam Neger Jerman Nancy Faeser menggambar pelaku sebagai seorang Islamphobia. Menurutnya, penyelidikan baru saja dimulai.

Surat kabar Frankfurter Rundschau melaporkan al-Abdulmohsen datang ke Jerman untuk mengikuti pelatihan spesialis sebagai psikoterapis. Ia mengajukan suaka dengan alasan diancam akan dibunuh karena meninggalkan Islam.

Lima hari sebelum serangan, ia mengecam pengungsi Suriah di Jerman. “Jerman menyambut warga Suriah yang beragama Islam tapi menolak orang-orang murtad dari Saudi,” katanya. “Seharusnya, orang-orang yang lari dari hukuman mati berdasarkan Syariah yang diselamatkan.

Ekstradisi

Sejumlah surat kabar melaporkan pemerintah Arab Saudi pernah meminta Jerman mengekstradisi Taleb al-Abdulmohsen — dokter atheist penabrak Pasar Natal di Magdeburg — tapi pemerintah Jerman tak mau dengar.

Kantor berita dpa melaporkan sebelum mengajukan permintaan ekstradisi, Arab Saudi memperingatkan pemerintah Jerman akan ‘bahaya’ membiarkan Taleb al-Abdulmohsen. Sifat peringatan itu belum diketahui.

Dokter atheis ini tinggal di Jerman sejak 2006, tapi memperoleh pendapat status perlindungan tahun 2016. Der Spiegel melaporkan al-Abdulmohsen berurusan dengan hukum tahun 2013 karena mengganggu kedamaian publik dengan pengancaman.

Alih-alih dijatuhi hukuman, Jerman hanya mendenda 900 euro atau Rp 15 juta, dan diizinkan tinggal. Jerman tampaknya khawatir jika dideportasi ke Arab Saudi, al-Abdulmohsen akan dieksekusi mati.

Kekhawaritan Arab Saudi akan bahaya yang ditimbulkan al-Abdulmohsen menjadi kenyataan. Seperti Muslim Radikal, anti-Muslim Radikal juga berpotensi melakukan tindakan teror.

Exit mobile version