Salah satu kunci agar meraih kesuksesan dalam bisnis adalah kreatif dan inovatif, seperti yang dilakukan oleh penjual hewan kurban di bilangan Kedungbaruk, Rungkut, Kota Surabaya dan di Mall Hewan Qurban Kota Depok.
Tidak seperti para penjual hewan kurban pada umumnya, pemilik puluhan sapi dan Kambing di daerah tersebut menggunakan jasa Sales Promotion Girl (SPG) demi menggaet pelanggan, terutama di tengah pandemi virus Covid 19 yang terus meningkat.
Wanita berwajah cantik dan modis tersebut menawarkan hewan kurban dengan berpakaian gaya Koboi. Layaknya SPG di dealer-dealer mobil mewah, mereka menyapa dan tersenyum ramah pada setiap calon pembeli hewan kurban.
Kendati demikian, di tempat penjualan hewan kurban ini pun juga tidak lupa menerapkan protokol kesehatan. Para SPG ini pun dibekali masker dan hand sanitizer.
Menggunakan jasa SPG untuk mendongkrak penjualan hewan ternak terutama menjelang Idul Fitri sudah dilakukan sebelumnya oleh Mall Hewan Kurban di Depok.
Setiap tahun, menjelang Idul Adha, di Mall Hewan Qurban milik H. Doni akan ditemukan pandangan yang indah, yakni sapi-sapi yang montok dan SPG yang cantik.
Sewa Pemain Musik Saxophone
Jika di Surabaya menggunakan jasa SPG, lain lagi di Brebes Jawa Tengah, para penjual hewan kurban di daerah tersebut menggunakan jasa pemain musik Saxophone untuk mendongkrak omset penjualan mereka.
Salah satu pedagang hewan kurban, Imam Subaweh mengatakan bahwa omset penjualan mereka turun drastis dari tahun lalu. Dia meyakini salah satu penyebabnya adalah wabah virus Corona. Tidak mau merugi, muncul ide unik dan akhirnya caranya berhasil.
“Wabah Corona membuat semua usaha perdagangan hewan dipasaran sepi. Untuk itu saya menghadirkan pemain instrumen saxophone untuk mengikat dan menghibur konsumen. alhamdulilah hari raya Idul Adha yang tinggal satu pekan ini, mampu menjual 240 ekor Kambing”. Ujar Imam Subaweh.
Selain menarik perhatian para pembeli, ternyata musik Saxophone yang dimainkan menjadi hiburan tersendiri bagi Imam yang biasanya sering dilanda kebosanan ketika menunggu pembeli. Imam juga meyakini jika musik saxophone membuat hewan kurbannya terbebas dari stress.
”Saya sengaja medatangkan pemain saxophone di lapak yang berada di Jalan Raya Desa Bandung indah Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, Karena penjualan selama pandemi Covid-19 sepi. Saya putar otak, selain sebagai hiburan, hadirnya instrumen Saxophone sebagai pemikat serta daya tarik pembeli.” Papar Iwan.
Widyo hartono, sang pemain Saxophone mengaku awalnya kaget ketika diminta main musik di lapak kambing kurban untuk pertama kali sepanjang karirinya.
Namun karena orderan di kafe sepi akibat wabah Corona, Widyo menerima tawaran itu, dan tak disangka dirinya malah ikut tenar karena diliput banyak media.
”Awalnya saya bingung dan ragu ketika dihubungi melalui telepon oleh Iwan, seorang pedagang kambing, saya di suruh main di sebuah lapak kambing dan kandang sapi.” ungkapnya.
Ia kemudian bermain instrumen Saxophone di lapak hewan kurban dan menjadi pemandangan yang aheng dan membuat suasana di lapak hewan menjadi berbeda. Tidak saja manusia, hewan pun turut menikmati alunan saxaphone.
“Meski tidak ada persiapan, beberapa instrumen yang saya bawakan dapat menghibur para pembeli hewan kurban.” Jelas Widyo. [*]