Site icon Jernih.co

Dua Tentara Aljazair Ditahan Karena Rayakan Kemenangan Timnas Maroko

Kedua tentara Aljazair itu langsung menjalani sidang militer. Pengadilan menyatakan keduanya bersalah dan terancam hukuman 10 tahun penjara.

JERNIH – Dua tentara Aljazair yang mengunggah video keduanya saat merayakan kemenangan Maroko atas Portugal di Piala Dunia 2022 ditahan otoritas keamanan setempat. Pemerintah Aljazair sudah menyatakan anti terhadap Maroko.

Menurut media Maroko, Le360, otoritas menahan dua tentara tersebut tak lama setelah mereka mengunggah video perayaan kemenangan di TikTok. Sementara itu, mengutip Morocco World News menyebutkan bahwa kedua tentara Aljazair itu langsung menjalani sidang militer. Pengadilan menyatakan keduanya bersalah dan terancam hukuman 10 tahun penjara.

Video soal perayaan dari tentara Aljazair atas kemenangan timnas Maroko itu memang menyedot perhatian publik. Sebab hubungan kedua negara itu sedang tidak harmonis. Dalam video tersebut, kedua tentara itu mengucapkan selamat atas kemenangan Maroko di Piala Dunia. Bahkan mereka menyebut Singa Altas itu sebagai ‘saudara’.

Saat merekan video itu, kedua tentara memakai pakaian militer lengkap Aljazair. Mereka juga turut mendoakan Singa Atlas sukses di laga-laga selanjutnya. Pihak otoritas Aljazair menganggap video yang beredar di TikTok itu melanggar kebijakan militer. Namun tidak ada penjelasan detail soal kebijakan militer seperti apa yang mereka langgar.

Sanksi pemerintah Aljazair memang tidak main-main. Bahkan mereka sudah memecat Direktur PETV, Chabane Lounakel. Pejabat televisi tersebut dipecat sehari setelah penayangan siaran langsung laga Portugal vs Maroko di perempat final Piala Dunia. Kantor berita Aljazair, APS, melaporkan bahwa otoritas mengganti Lounakel dengan Nadir Boukabes sebagai direktur utama stasiun televisi EPTV.

Sebelumnya, Pemerintah Aljazair memutuskan untuk melakukan sensor pada tayangan pesta kemenangan tim nasional Maroko. Hal ini Aljazair lakukan pada saat timnas Maroko menang melawan Portugal 1-0 di perempat final Piala Dunia Qatar 2022).

Kedua negara ini memang sedang bersitegang. Bahkan ketegangan ini sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Perselisihan kedua negara ini salah satunya akibat konflik soal perbatasan wilayah di kawasan Sahara Barat. [*]

Exit mobile version