Site icon Jernih.co

Dua Tewas Misterius, 10 Whistleblower Boeing Siap Bertaruh Nyawa

Ed Pierson, mantan pekerja Boeing yang mengungkap cacat Boeing 737 MAX. Ia satu dari sepuluh whistleblower yang siap bertaruh nyawa. Foto New York Post

JERNIH — Dua pengungkap kebobrokan Boeing; John Barnett dan Joshua Dean, telah tewas. Sepuluh lainnya diharap siap bertaruh nyawa demi masa depan Boeing.

Barnett menembak kepalanya di dalam mobil yang terparkir di depan sebuah hotel di Carolina Selatan, dua bulan setelah melaporkan kebobrokan Boeing. Joshua Dean jatuh sakit mendadak, kritis, dan tewas beberapa hari lalu.

Barnett bekerja bersama Boeing selama 32 tahun. Dean bekerja di Spirit AeroSystem, pemasok utama komponen pesawat.

New York Post memberitakan Brian Knowles, pengacara Charleston yang mewakili Barnett dan Dean, berharap kematian keduanya tidak sia-sia. “Dua orang ini pahlawan. Begitu pula dengan semua pelapor,” kata Knowles. “Mereka mencintai perusahaan dan ingin membantu Boeing menjadi lebih baik.”

Barnett dan Dean, masih menurut Knowles, bersuara tidak untuk menjatuhkan Boeing. Mereka khawatir karena nyawa orang dipertaruhkan dalam pembuatan pesawat.

Knowles ragu dengan teori konspirasi di balik kematian Barnett dan Dean. “Saya mengenal Barnett selama tujuh tahun dan tidak melihat indikasi dia akan bunuh diri,” kata Knowles.

Boeing menolak menjawab pertanyaan soal Barnett. Dalam pernyataan resminya. Boeing mengatalan Barnett tidak menerima pembalasan atas tindakannya mengungkap kebobrokan Boeing.

“Kami sedih ada meninggalnya Barnett. Kami mendorong karyawan angkat bicara. Pembalasan sangat dilarang di Boeing,” demikian pernyataan Boeing.

Diabaikan

Pernyataan Boeing ditanggapi senyum kecut mereka yang pernah melakukan tindakan seperti yang dilakukan Barnett. Ed Pierson, mantan manajer senior di pabrik Boeing di Renton, meninggalkan Boeing enam tahun lalu dan mendirikan Foundation for Aviation Safety.

Pierson, kini berusia 61 tahun, mencoba dengan sia-sia membuat para eksekutif Boeing menghentikan produksi pesawat sebelum kecelakaan Boeing 737 MAX tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang.

“Saat itu perusahaan tidak stabil dari atas sampai ke bawah,” kata Pierson kepada The Post. “Pimpinan senior perusahaan terpaku pada tidak mengakui kebenaran, sehingga tidak bisa mengakui apa pun.”

Bulan lalu Pierson tanpa basa-basi bersaksi di depan Kongres. Ia menceritakan semua yang disebut kejahatan yang ditutupi. Dia yakin itu dilakukan semua bos Boeing.

“Boeing adalah ikon AS,” kata Pierson. “Perusahaan ini sangat penting bagi AS, secara ekonomi maupun keamanan nasional dalam hal penerbangan komersial dan pertahanan. Tapi, itu tidak akan berhasil jika orang salah yang memimpin.”

Barnett adalah insinyur kendali mutu yang bekerja tiga dekade untuk Boeing. Ia pensiun 2017.

Dia memecah keheingan dua tahun kemudian dengan memperingatkan bahwa Boeing mengambil jalan pintas untuk mempercepat operasional Boeing 787 Dreamliner. Dalam beberapa wawancara Barnett mengatakan dirinya mengeluh secara internal ke petinggi Boeing, tentang apa yang disebut sebagai kelemahan keselamatan yang serius.

Setelah Barnett ‘bunuh diri’, karyawan Boeing mengatakan; “Barnett telah menjadi musuh yang kuat. Karyawan Boeing skeptis Barnett bunuh diri.

Dean, bekerja di Spirit AeroSystem, menyampaikan peringatan tahun 2022. Dia adalah auditor berkualitas ketika mengemukakan kekhawatiran tentang lubang sekat tidak dibor dengan benar pada suku cadang Boeing 737 MAX.

Namun, melaporkan semua itu ke petinggi Boeing adalah perbuatan sia-sia. Kurang setahun kemudian Dean dipecat.

Tentang pemecataannya, Dean mengatakan kepada NPR; “Saya pikir mereka mengirim pesan kepada orang lain. Pesan itu adalah jika kalian terlalu berisik kami akan membungkammu.”

Boeing kini dirudung kesaksian pelapor dan investigasi Kongres. Laporan peda Kongres, dikeluarkan September 2020, menemukan bahwa dua kecelakaan 737 MAX adalah puncak mengerikan dari kegagalan berulang dan serius, yang dilakukan perusahaan dan regulator keselamatan udara.

Craig Jenks, pengelola konsultan Airline/Aircraft Project Inc, mengatakan; Boeing adalah perusahaan di Seattle. Di masa lalu, CEO Boeing adalah tipikal anak petani hyper-midwestern yang melihat pesawat terbang ketika masih kecil dan pergi ke Seattle untuk menaklukan dunia.”

Tahun 1980-an, masih menurut Jenks, orang-orang keuangan mengambil alih Boeing, memindahkan kantor pusat perusahaan dari Chicago ke DC. Artinya, manajemen senior tidak pernah berada di pabrik.

Peter Lake, pakar penerbangan yang menyelidiki sejumlah kecelakaan pesaat selama bertahun-tahun, mengatakan keuntungan telah melampaui kebanggan Boeing yang terkenal dalam sejarah.

“Saat ini semuanya adalah tentang keserakahan perusahaan,” kata Lake. “Sudah menjadi lelucon bahwa ketika ada pesawat rusak orang akan mengatakan itu pasti Boeing.”

Boeing berada dalam bencana. Siapa yang tahu apakah Boeing bisa keluar dari bencana ini?

Exit mobile version