Penilaian itu dikemukakan sejumlah tokoh nasional dalam diskusi virtual mengiringi peluncuran buku ”Perjalanan Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv” yang digelar KBRI Kiev
JAKARTA— Yuddy Chrisnandi, duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Ukraina, Georgia, dan Armenia, dinilai berbagai kalangan berhasil melaksanakan tugas diplomatiknya dan mampu meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia dengan ketiga negara bekas Uni Soviet tersebut. Mereka yakin, keberhasilan itu modal kuat Yuddy untuk terus berkiprah di wilayah pengabdian lain, termasuk di jajaran kepemimpinan nasional mendatang.
Penilaian itu dikemukakan sejumlah tokoh nasional dalam diskusi virtual mengiringi peluncuran buku ”Perjalanan Tahun Ketiga Dubes RI di Kyiv” yang digelar KBRI Kiev, akhir pekan lalu. Diskusi itu diikuti 80 peserta, terdiri dari para aktivis, akademisi, beberapa duta besar dan para diplomat. Beberapa tokoh publik seperti Letnan Jenderal TNI (purn) Sayidiman Suryohadiprojo, Fadli Zon, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, Dr. H. El Amry Bermawi Putera, Prof. Ibnu Hamad, dan Januar P Ruswita, berbicara dalam diskusi yang dipandu Erna Sutresna dari KBRI Kiev itu.
Mantan Wakasad dan Gebernur Lemhanas Sayidiman Suryohadiprojo mengatakan, Yuddy Chrisnandi adalah sosok muda yang berpotensi besar untuk berkiprah di kepemimpinan nasional. “Dia adalah figur harapan untuk Indonesia. Tergolong usia muda, pengalamannya di bidang politik, pemerintahan, dan pergaulan internasional, menjadi potensi untuk berkiprah lebih lanjut. Indonesia membutuhkan sosok seperti itu,”kata Sayidiman, tokoh yang dikenal sebagai tentara pemikir dan pemikir tentara itu.
Hal senada dikemukakan Fadli Zon. Anggota Fraksi Partai Gerindra dan mantan Wakil Ketua DPR RI itu menilai Yuddy sebagai intelektual yang kreatif dengan jaringan pergaulan luas. “Yuddy adalah pemikir sekaligus pekerja. Negara ini butuh sosok pemikir yang bisa bekerja dan pekerja yang berpikir. Saya berharap dan pasti mendukung jika Yuddy berkesempatan berkiprah lebih lanjut, termasuk nanti di 2024,” ujar Fadli.
Sementara sosok Yuddy sebagai politisi intelektual disoroti secara khusus oleh mantan Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi dan Rektor Universitas Nasional Dr El Amry Bermawi. Menurut keduanya, Yuddy adalah pemimpin muda idealis dengan visi kebangsaan yang kuat. ”Kontribusi Yuddy terhadap dunia pendidikan, politik, dan pemerintahan sangat besar. Kesempatan berkontribusi untuk bangsa dan negara dalam skala dan tingkatan yang lebih tinggi, sangat terbuka,” ujar El Amry.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Komunikasi UI Prof. Ibnu Hamad dan anggota Dewan Redaksi Pikiran Rakyat Januar P Ruswita, lebih menyoroti gaya kepemimpinan yang dinilai mampu mendorong kesuksesan Yuddy dalam melaksanakan tugasnya, baik sebagai akademisi, politisi, pejabat pemerintah, maupun sebagai duta besar.
“Pencapaiannya sebagai duta besar, yang banyak mendapat pengakuan baik dari dalam negeri maupun dari negara-negara sahabat, tidak lepas dari kapastitas individunya. Pengalaman-pengalaman Yuddy bisa menjadi pengetahuan bagi siapa pun,” kata Ibnu Hamad.
Januar menilai, sosok Yuddy yang mengedepankan respek, kehangatan, dan kesederhanaan serta kreativitas, mampu membawa dirinya menembus berbagai hambatan dalam pergaulan politik domestik maupun pergaulan diplomatik internasional.
Yuddy sendiri mengapresiasi positif respons berbagai pihak atas kinerjanya sebagai dubes di tiga negara tersebut. Ia juga menyambut baik harapan, dorongan, dan dukungan para tokoh agar mengambil kesempatan untuk berkiprah lebih lanjut di wilayah kepemimpinan nasional mendatang.
“Saya selalu siap, dan tidak ada alasan untuk tidak siap untuk melaksanakan amanah perjuangan Ki Sunda dan para pejuang kemerdekaan untuk Indonesia yang lebih baik ke depan,” kata Yuddy, diplomatis. [ ]