JAKARTA – Para ibu terutama di kota besar seperti Jakarta sudah semakin memahami pengelolaan keuangannya. Bahkan bisa mencari solusi bagaimana kesulitan keuangan bahkan membayar utang keluarga.
“Mau kerja di sini mau jadi pekerja di luar negeri, mereka menanggung beban keuangan keluarganya,” ujar Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan, di Jakarta, Kamis, (14/11/2019).
Ia menyebutkan, ada beberapa contoh usaha yang bisa dilakukan para Ibu di rumah untuk membantu perekonomian keluarga. “Misalnya dengan membuat kue. Usaha membuat kue di rumah bisa dari yang kecil. Tinggal bagaimana mengelolanya. Hal ini yang menjadi salah satu tujuan adanya literasi keuangan. Bagaimana mengolah keuangan saat berdagang agar bisa tetap bertahan. Itu yang dibutuhkan para Ibu,” tambahnya.
Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansialnya juga makin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga di era digital. Kemajuan teknologi informasi memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier.
Sondang juga memaparkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada tahun ini menunjukkan hasil yang positif. Indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.Terdapat peningkatan literasi sebesar 8,33 persen, serta peningkatan inklusi keuangan sebesar 8,39 persen.
“Namun meski telah ada peningkatan, literasi keuangan tetap sangat dibutuhkan, khususnya bagi para perempuan sehingga mereka mampu menjaga keuangan keluarga tetap sehat,” tambahnya.
Sementara itu Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo, sangat percaya perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Atas alasan ini kami secara konsisten menyelenggarakan program Literasi Keuangan untuk Perempuan selama sepuluh tahun berturut-turut. Tahun ini, kami merasa bangga dapat melebarkan jangkauan program kami ke kota-kota di wilayah Indonesia Timur,” ujar Nini. [Zin]