Otoritas Bandara Greater Toronto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pencuri mengakses sisi publik gudang yang disewakan kepada pihak ketiga dan di luar garis keamanan utamanya.
JERNIH – Polisi Kanada sedang menyelidiki pencurian emas besar-besaran di Bandara Internasional Pearson Toronto setelah logam mulia bernilai jutaan dilar dan barang berharga lainnya raib.
Pencuri berhasil membawa lebih dari US$14 juta atau senilai hampir Rp21 miliar dalam bentuk emas dan barang berharga lainnya. Inspektur Polisi Daerah Stephen Duivesteyn mengatakan kepada surat kabar Toronto Star bahwa sebuah peti kemas dicuri setelah diturunkan dari pesawat di sebuah fasilitas kargo.
“Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa kontainer itu [memiliki] kiriman bernilai tinggi,” kata Duivesteyn kepada Star. “Itu memang mengandung emas tetapi tidak eksklusif untuk emas dan berisi barang-barang lain yang bernilai uang,” katanya Kamis (19/4/2023).
Duivesteyn mengatakan perampokan itu “sangat jarang” dan tidak ada penangkapan yang dilakukan. “Penyelidik kami membuka mata mereka untuk semua jalan,” katanya. “… Kami sedang melihat semua sudut tentang bagaimana barang ini dicuri.”
Otoritas Bandara Greater Toronto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pencuri mengakses sisi publik gudang yang disewakan kepada pihak ketiga dan di luar garis keamanan utamanya.
Emas yang ditambang di Kanada sering disimpan di Bandara Pearson sebelum diterbangkan ke luar negeri. Hampir setengah dari kargo udara Kanada melewati bandara. Pada tahun 1952, emas batangan senilai sekitar $2,5 juta dicuri dari fasilitas tersebut, dan tidak ada tersangka yang pernah diidentifikasi.
Pencurian kali ini menandai salah satu yang terbesar dalam sejarah Kanada, termasuk pencurian sirup maple pada tahun 2011 dan 2012 di mana pencuri menyedot 9.600 barel senilai US$15 juta hingga US$20 juta dari sebuah gudang di Provinsi Quebec.