Site icon Jernih.co

Emma Coronel, Istri Bandar Narkoba El Chapo Guzman, Ditangkap di Bandara Washington

JERNIH — Emma Coronel Aispuro, mantan ratu kecantikan berusia 31 tahun dan istri Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, ditangkap di Bandara Dulles, Washington, dengan tuduhan perdagangan narkoba.

Emma akan hadir di pengadilan, Selasa 23 Januari 2021, untuk menghadap hakim Harvey G Michael. Ia menghadapi dakwaan konspirasi mendistribusikan kokain, metemfetamin, heroin, dan marijuana, ke AS.

Tuduhan lainnya, perdagangan manusia tahun 2014, membantu suaminya lari dari penjara lewat terowongan di bawah penjara Altiplano, di Almoloya de Juarez, Meksiko, 11 Juli 2015, dan tuduhan lainnya.

Pemerintah AS dibangu seorang informan, disebut cooperating witness 1, yang bersaksi diberi 100 ribu dolar oleh Emma untuk membantu suaminya lari dari penjara.

Mike Vigil, mantan agen DEA yang menyamar di Meksiko, mengatakan kepada DailyMail.com bahwa Emma adalah ‘putri narkoba’. Ia benar-benar melibatkan diri dalam perdagangan narkoba.

Setelah Guzman ditangkap di Meksiko 2016, Emma diduga terlibat perencanaan pelarian dari penjara, sebelum akhirnya diekstradisi ke AS, Januari 2017.

“Emma bukan distributor atau pencuci uang, atau pengurus logistik,” kata Vigil. “Dia melakukan hal-hal yang diperintakan suainya. Misal, menyampaikan pesan.”

Semua dugaan keterlibatan Emma terjadi sebelum ekstradisi El Chapo ke AS. Pihak berwenang AS menyadari peran Emma membantu sang suami lolos dari penjara.

Dakwaan terhadap Emma kemungkinan tidak akan terlalu jauh. Ia hanya akan digugat bersekongkol mendistribusikan satu kilogram heroin, lima kilogram atau lebih kokain, satu ton ganja kering, dan 500 gram atau lebih metamfetamin, ke AS.

Keluarga Pebisnis Narkoba

Bagi Emma, yang lahir di California, berdagang narkoba adalah bisnis keluarga. Ines, ayahnya, adalah letnan tingkat menengah di Kartel Sinaloa, yang dipimpin El Chapo Guzman.

Omar, kakaknya, juga berkarier di Kartel Sinaloa. Ines dan Omar ditangkap bersamaan, April 2013.

Tahun 2011, FBI menyadap pembicaraan telepon El Chapo dengan Ines Coronel Barreras. El Chapo ‘merendahkan’ diri, memanggil Ines dengan sebutan ‘senor’.

Emma menikahi El Chapo Guzman tahun 2007 di La Angostura, Durango, dan melahirkan dua putri kembar pada 15 Agustus 2011

Emali dan Maria Joaquina, putri kembar itu, lahir di Antelope Valley Hospital di Lancaster, California. Di akta kelahiran, nama ayahnya dikosongkan.

Penyadapan membuktikan betapa rumit keterlibatan Emma dalam bisnis suaminya. Keduanya mendiskusikan harga narkoba jenis apa pun per kilo di telepon.

Keduanya mungkin ceroboh, karena pembicaraan telepon itulah yang mengarahkan polisi melakukan penggrebekan atas properti mereka.

El Chapo Guzman tahu polisi akan menggrebek properti istrinya. Ia menelepon sang istri agar bersiap menghadapi penggrebekan.

Emma merespon peringatan itu dengan santai; “Saya harap tidak terjadi hari ini, aku lagi sakit kepala nich.”

Berpengaruh

Emma mewariskan pengaruh suaminya. Ia menyusun rencana pelarian El Chapo Guzman sebelum sang suami diekstradisi ke AS.

Rencana itu gagal terlaksana, karena El Chapo Guzman keburu dibawa ke AS. Di AS, El Chapo Guzman tak bisa ditolong lagi.

Dalam persidangan suaminya, El Chapo selalu hadir. El Chapo Guzman kerap melambaikan tangan dengan konyol ke arahnya, dan meniup ciuman.

Yang menarik adalah Emma memperlakukan ruang sidang seperti arena pertujukan mode. Ia kerap tampil glamour, dengan busana rancangannya.

Kepada wartawan, Emma mengatakan akan meluncurkan koleksi fesyen-nya.

November 2019, Emma dikabarkan membicarakan bergabung dengan acara reality show VH1 Cartel Crew. TMZ memperoleh fotonya di kapal pesiar, dengan Michael Corleone Blanco — putra pengedar narkotika Kolombia Griselda Blanco — berada di samping kapalnya.

Serial reality show itu berakhir Desember 2019, tapi tidak sekali pun wajah Emma muncul.

Namun, Emma sebenarnya bukan orang yang menjalankan Kartel Sinaloa setelah El Chapo masuk penjara. Putra El Chapo Guzaman, dikenal dengan sebutan Chapitos, yang menjalankan kartel itu.

Emma hanya membantu. Dalam dokumen pengadilan disebutkan, Emma mengontak Chapitos.

Empat dari 15 putra El Chapo Guzman; Ivan, Jesus, Ovidio, dan Joaquin Jr, juga tertera dalam dokumen pengadilan.

Ovidio ditangkap Oktober 2019 di Culiacan, kubu Kartel Sinaloa. Dia dibebaskan di tengah baku tembak hebat di siang bolong antara Kartel Sinaloa dan pesaingnya.

Insiden ini membuat warga sipil tak berani keluar rumah, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador terlibat kontroversi.

Vigil memperkirakan aparat keamanan akan menggunakan Emma untuk menjebak ‘ikan’ yang lebih besar keluar dan menangkapnya.

Emma akan didesak untuk memberi informasi keberadaan putra-putra El Chapo Guzman, dan Ismael ‘El Mayo’ Zambada — tangan kanan sang bandar yang berusia 73 tahun.

Exit mobile version