- Tiga chatbot AI mengatakan hampir tidak mungkin meramal hasil konklaf karena melibatkan banyak faktor.
- Mistral AI, chatbot buatan Prancis, dengan tegas menolak terlibat dalam tebak-tebakan.
JERNIH — Empat chatbot AS; ChatGPT (OpenAI), Grok milik Elon Musk, Gemini punya Google, dan Mistral AI asal Prancis, diminta meramal pengganti Paus Fransiskus, dan hasilnya beragam.
Grok dan Gemini meramal Kardinal Pietro Parolin, orang nomor dua Vatikan selama masa kepausan Fransiskus, akan menjadi kandidat utama.
“Berdasarkan analisis terkini dan diskusi yang menonjol, Kardinal Parolik muncul sebagai pesaing terkuat,” kata Gemini.
ChatGPT mengatakan ada delapan kandidat yang berpotensi menggantikan Paus Fransiskus. “Jika saya harus membuat prediksi berdasarkan tren terkini, pengaruh, dan arah yang diambil Gereja di bawah Paus Fransiskus, Kardinal Luis Antonio Tagle menonjol sebagai kandidat paling mungkin,” kata ChatGPT.
Kardinal Tagle adalah calon terdepan dari Asia. Ia pendukung utama kaum miskin, migran, dan orang-orang terpinggirkan.
Ada satu kesamaan dari ketiganya, yaitu hampir tidak mungkin meramal hasil konklaf yang akan digelar beberapa hari setelah pemakaman Paus Fransiskus.
“Penting untuk dipahami bahwa meski AI dapat menganalisis data dan mengidentifikasi pola, memprediksi Paus berikutnya melibatkan faktor-faktor yang melampaui analisis data,” kata Gemini.
Faktor-faktor itu, masih menurut Gemini, meliputi sikap teologis para kardinal, usia, pengalaman, dan kerahasiaan seputar pemungutan suara.
“Bukan prediksi dalam arti bola kristal, tetapi lebih kepada semacam inilah yang mungkin dipertimbangkan para karinal,” kata ChatGPT.
Mistral AI, milik perusahaan Prancis, menolak terseret ke dalam permainan tebak-tebakan. “Saya tidak memiliki kemamuan memprediksi atau berspekulasi tentangsiapa Paus berikut,” kata Mistral AI.
Mistral AI menyarankan; “Untuk mendapat informasi paling akurat dan terkini, ikuti sumber berita dapat dipercaya.”